Sukses

Geger Konspirasi Pejuang Disabilitas Helen Keller

Banyak yang menganggap, aktivis pembela hak-hak disabilitas pada zamannya itu tidak pernah menulis buku.

Liputan6.com, Jakarta Media sosial tengah ramai membicarakan keraguan akan keberadaan Helen Keller. Banyak yang menganggap, aktivis pembela hak-hak disabilitas pada zamannya itu tidak pernah menulis buku.

Seperti dikutip the Guardian, Helen Keller merupakan seorang aktivis tunanetra-tunarungu yang lahir pada 27 Juni 1880. Ia kemudian belajar berkomunikasi menggunakan gerakan tangan, yang biasa kita sebut dengan bahasa isyarat, dan memahami orang lain melalui metode Tadoma, dan belajar bagaimana berbicara.

Ia disebut kuliah di Harvard, telah menulis 12 buku dan banyak esai sembari berkuliah. Autobiografinya diadaptasi untuk film dan beberapa performance. Ia pernah berkeliling dunia, mengkampanyekan hak-hak sipil, hak-hak buruh, dan hak pilih perempuan. Bukunya yang membahas sosialisme dibakar oleh Nazi. Ia meninggal pada tahun 1968 dan tempat kelahirannya kini menjadi museum.

Adapun teori konspirasi terkait helen Keller yang ditemukan seorang penulis skenario, Daniel Kunka yang meragukan ia bisa menulis buku. Keraguan ini banyak disetujui oleh para remaja kelompok kelahiran Generasi Z. Mereka yang sangat terpaku pada internet hingga tampaknya kehilangan konteks, meragukan pencapaian Keller atau bahkan beberapa meragukan disabilitasnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Video konspirasi dihapus

Menurut Newsweek, bukti pertama dari teori konspirasi di TikTok adalah video yang sekarang dihapus oleh pengguna @alleyesonharshita, yang menggunakan tagar #helenkellerwasntreal dan ditonton lebih dari 600.000 kali.

Diposting pada Mei 2020, video tersebut mempertanyakan apa yang telah dicapai Keller, dengan mengatakan: 'Sudah waktunya untuk mengakhiri kebohongan.' 

Itu bukan satu-satunya. Pada bulan yang sama, Medium menerbitkan esai berjudul 'Generasi yang Tidak Percaya Helen Keller Ada', yang mengutip konten serupa menggunakan tagar #HelenKellerisoverparty.

Penulis mengatakan, Keller telah menjadi 'legenda urban', dengan tulisan: 'Generasi Z secara harfiah tidak mempercayai keberadaan Helen Keller. 

Sementara itu, pengguna TikTok @ krunk19 telah mendapatkan dua juta penonton. Ia pun mengungkapkan kalau Helen Keller tidak mungkin menulis buku.

Meskipun beberapa video konspirasi telah dihapus, namun menurut ahli, setiap postingan yang merendahkan orang lain atas dasar disabilitas kemungkinan berasal dari rasa tidak aman mereka. Orang-orang yang insecure karena seorang wanita tunanetra-rungu bisa lebih sukses daripada mereka dan itu sulit mereka pahami.

Keseluruhan teori konspirasi tersebut memang mengejutkan dan bisa dijadikan contoh prasangka yang dihadapi para penyandang disabilitas setiap hari. Siapapun yang memiliki akal sehat tahu bahwa manusia mampu mencapai hal-hal luar biasa, apapun rintangan yang mungkin mereka hadapi.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.