Liputan6.com, Jakarta CEO Galaxy Digital Mike Novogratz melalui platform media sosial X pekan lalu untuk memperingatkan tentang meningkatnya utang nasional AS. Ia juga menguraikan serangkaian proposal yang bertujuan untuk mengatasi tantangan fiskal ini.
Eksekutif tersebut menjelaskan krisis utang AS membuatnya sangat mudah untuk meyakinkan orang untuk membeli bitcoin dan aset keras lainnya. Dia menekankan penerapan langkah-langkah ini dapat memberi AS peluang untuk menghindari spiral kematian utang.
Baca Juga
“Apa yang tidak ingin didengar oleh siapa pun adalah bahwa kita perlu memotong pengeluaran pemerintah secara drastis. Kita juga perlu menaikkan pajak bagi sebagian orang kaya. Kami juga membutuhkan celah yang tertutup,” kata Novogratz dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (3/4/2024).
Advertisement
Pendukung Bitcoin
Novogratz adalah pendukung bitcoin yang kuat. Dia baru-baru ini memperkirakan bahwa BTC akan mencapai USD 100.00 atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.892 per dolar AS) tahun ini dan cryptocurrency tidak akan turun di bawah USD 55.000 lagi.
Dia mencatat saat ini ada momentum yang tidak terkendali dalam dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF) dan permintaan global yang luar biasa terhadap bitcoin.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kriteria Investor
Ketika peringatan tentang krisis utang AS meningkat, beberapa investor menjajaki bitcoin sebagai potensi lindung nilai. Pada Oktober 2021, Senator Cynthia Lummis memuji bitcoin selama pidatonya di Senat saat dia menyampaikan kekhawatiran mengenai meningkatnya utang nasional.
Dia telah menjadi pemegang bitcoin sejak 2013, melihat mata uang kripto sebagai penyimpan nilai yang besar.
Advertisement
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement