Sukses

Berita Menggemparkan, Ada Prediksi Bitcoin Bakal Lenyap dan Tak Bernilai Lagi

Jim Rogers yang merupakan mantan mitra bisnis George Soros mengatakan bahwa dirinya percaya diri di masa depan pada hal-hal nyata yang dapat digunakan orang-orang dibandingkan dengan bitcoin.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun harga Bitcoin baru-baru ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa, investor veteran Jim Rogers tetap skeptis terhadap mata uang kripto dan pasar kripto yang lebih luas. Rogers adalah mantan mitra bisnis George Soros yang ikut mendirikan Quantum Fund dan Soros Fund Management.

Baru-baru ini dalam sebuah wawancara bersama konklaf India Today, Rogers memberikan tanggapan dingin terhadap kenaikan harga kripto baru-baru ini. Ia mengatakan kripto tidak akan bertahan lama. 

 

“Saya sangat skeptis terhadap kripto. Saya tidak berharap ini akan bertahan lama. Ini sungguh luar biasa bagi sebagian orang sekarang. Bukan untuk saya, tapi saya tidak melihat adanya nilai jangka panjang dalam cryptocurrency,” kata Rogers, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (25/3/2024).

 

Rogers menambahkan dirinya lebih percaya diri di masa depan pada hal-hal nyata yang dapat digunakan orang-orang dibandingkan dengan bitcoin. Investor veteran ini juga menegaskan Bitcoin akan hilang dan menjadi nol suatu hari nanti.

Selain itu, Rogers meragukan kemampuan bitcoin untuk menggantikan aset safe-haven seperti emas dan perak. 

“Saya tidak berpikir bitcoin akan menggantikan emas dan saya tidak berpikir itu akan menggantikan perak. Mungkin aku salah. Mungkin saya harus menjual semua emas dan perak saya dan membeli bitcoin. Namun sejauh yang saya lihat, kebanyakan orang di dunia memahami emas dan perak, tetapi sebagian besar tidak memahami bitcoin,” jelasnya.

Antara Emas dan Bitcoin

Rogers juga menegaskan dia tidak memiliki bitcoin atau mata uang kripto lainnya. Ketika ditanya di mana dia akan membeli emas atau bitcoin, dia menjawab belum pernah membeli bitcoin. 

Investor terkenal telah lama menjadi skeptis terhadap kripto. Pada 2021, dia mengatakan dia tidak akan membeli bitcoin karena pemerintah mungkin melarang cryptocurrency. 

Dia menindaklanjutinya pada 2022 dengan menyoroti keinginan pemerintah untuk mengontrol dan mengatur semua aspek kripto. Pada Februari tahun ini, dia semakin meragukan potensi bitcoin untuk menjadi uang.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurang Sebulan Jelang Halving, Bitcoin Diprediksi Tembus Rp 1,5 Miliar

Momentum halving Bitcoin diperkirakan terjadi tak lebih dari satu bulan ke depan. Pakar kripto memprediksi nilai Bitcoin masih akan melambung dan tembus ke USD 100.000 atau setara Rp 1,5 triliun.

Diketahui, membuka awal tahun 2024 ini, Bitcoin dibuka sekitar USD 42.208 dan melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa di USD 73,737 pada 14 Maret 2024 lalu. Meski begitu, Bitcon pernah mengalami penurunan sekitar 16 persen dari nilai tertingginya itu.

Mengutip Yahoo Finance, Minggu (24/3/2024), CEO Jan3, Samson mow menaksir akan ada lagi kenaikan harga Bitcoin. Dia tetap yakin Bitcoin akan melampaui level tertinggi sebelumnya, menyatakan kemungkinan akan mencapai USD 100.000 sebelum momentum halving.

Dia mengaitkan prediksi ini dengan banyaknya permintaan dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang mengonsumsi sekitar 7.000 koin per hari, menyoroti kelangkaan koin yang tersedia.

Ketika ditanya tentang hubungan antara Bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas, Mow percaya Bitcoin pada akhirnya akan terpisah dari mata uang kripto lainnya karena arus masuk besar-besaran dari ETF.

"Dengan arus masuk harian berkisar antara USD 500 juta hingga USD 1 miliar, Bitcoin mendapat manfaat dari kumpulan modal besar yang tidak dimiliki mata uang kripto lainnya," seperti dikutip, Jumat (22/3/2024).

 

3 dari 3 halaman

Halving Bitcoin 20 April 2024

Meskipun mata uang kripto yang lebih kecil mungkin melacak kinerja Bitcoin untuk jangka waktu tertentu karena likuiditasnya yang lebih rendah, Samson Mow yakin mata uang kripto tersebut pada akhirnya akan kehilangan momentum dan tertinggal.

Mow juga menunjukkan kejadian umum dimana para pendiri dan orang dalam menopang harga mata uang kripto lainnya sebelum akhirnya membeli Bitcoin, sehingga membuat pembeli ritel memegang kendali.

Halving Bitcoin diperkirakan akan terjadi pada tanggal 20 April 2024, sekitar satu bulan dari sekarang. Secara historis, harga Bitcoin kerap meningkat secara signifikan setelah halving.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Aset kripto digunakan sebagai investasi komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.

    Kripto

  • Bitcoin seperti emas digital yang menawarkan dua pilihan yaitu sebagai alat investasi dan pembayaran.

    Bitcoin