Sukses

Harga Kripto Hari Ini 13 Oktober 2023: Bitcoin dkk Lanjutkan Koreksi

Pasar kripto terpantau masih lanjutkan pelemahan menjelang akhir pekan kedua Oktober 2023

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada Jumat, (13/10/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 0,18 persen dalam 24 jam dan 2,70 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 26.729 per koin atau setara Rp 420,7 juta (asumsi kurs Rp 15.742 per dolar AS).

Ethereum (ETH) masih melemah. ETH turun 1,89 persen sehari terakhir dan 4,91 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 24,1 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB anjlok 0,62 persen dan 2,79 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,23 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA merosot 0,58 persen dalam 24 jam terakhir dan 5,50 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 3.870 per koin.

Adapun kripto Solana (SOL) kembali terpuruk. SOL turun 3,31 persen dalam sehari dan 6,96 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 334.517 per koin.

XRP terpantau kembali berada di zona merah. XRP melemah 0,81 persen dalam 24 jam dan 7.90 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.604 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut memerah. Dalam satu hari terakhir DOGE anjlok 0,70 persen dan 5,29 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 910,67 per token.

Harga kripto hari ini Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,04 triliun atau setara Rp 16.371 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengguna Binance di Hong Kong Kehilangan Rp 7 Miliar Akibat Pencurian Kripto

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Hong Kong telah meningkatkan kewaspadaan setelah 11 pelanggan Binance yang berbasis di Hong Kong menjadi sasaran gelombang penipuan phishing yang dikirim melalui pesan teks.

Polisi Hong Kong memperingatkan pengguna tentang penipuan ini dalam postingan pada 9 Oktober di halaman Facebook mereka yang diberi nama “CyberDefender.”

“Baru-baru ini, penipu yang menyamar sebagai Binance mengirim pesan teks yang mengklaim bahwa pengguna harus mengklik tautan dalam pesan untuk memverifikasi detail identitas mereka sebelum batas waktu, jika tidak, akun mereka akan dinonaktifkan,” kata kepolisian, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (10/10/2023).

Polisi mengatakan setelah pengguna mengklik tautan tersebut dan diduga “memverifikasi” detail pribadi mereka, peretas kemudian dapat memperoleh akses penuh ke akun Binance mereka, di mana mereka melanjutkan untuk mencuri semua aset yang ada di dalam dompet pengguna.

Menurut postingan tersebut, skema phishing telah menyebabkan 11 pelanggan Binance yang berbasis di Hong Kong melaporkan kerugian gabungan lebih dari USD 446.000 atau setara Rp 7 miliar (asumsi kurs Rp 15.729 per dolar AS) dalam dua minggu terakhir.

Polisi telah meminta setiap pengguna yang yakin mereka telah menerima pesan yang berpotensi menipu untuk mencatat pesan mencurigakan tersebut di bagian “pencegahan penipuan” di situs resminya.

Selain itu, polisi menampilkan tautan ke daftar platform perdagangan aset virtual terverifikasi yang baru diterbitkan, yang disediakan oleh Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC).

Didirikan pada Mei, CyberDefender adalah proyek yang diluncurkan oleh Biro Kejahatan Teknologi dan Keamanan Cyber dari Kepolisian Hong Kong, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga setempat terhadap risiko keamanan online.

 

3 dari 4 halaman

Hong Kong Perketat Pengawasan Pertukaran Kripto Usai Kasus Platform JPEX

Sebelumnya diberitakan, regulator sekuritas dan kepolisian Hong Kong membentuk satuan tugas untuk membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan di bursa kripto, mengintensifkan pengawasan terhadap industri setelah ledakan di platform kripto JPEX.

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (9/10/2023), kelompok kerja yang terdiri dari Komisi Sekuritas dan Berjangka kota dan pejabat penegak hukum akan meningkatkan kolaborasi dalam memantau dan menyelidiki aktivitas ilegal terkait dengan platform perdagangan aset virtual. 

Hubungan ini terjadi ketika Hong Kong menghadapi dampak buruk dari JPEX. Pihak berwenang menuduh platform kripto yang tidak berlisensi menipu investor sebesar USD 204 juta atau setara Rp 3,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.611 per dolar AS) dan telah menangkap setidaknya 20 orang sebagai bagian dari penyelidikan.

Upaya ini mengancam akan mempersulit Hong Kong untuk mengembangkan rumah global bagi industri aset digital dalam upaya memulihkan citranya sebagai pusat keuangan mutakhir. 

Reputasi kota ini telah tercoreng oleh klaim berkurangnya otonomi dari Tiongkok serta ingatan akan pembatasan yang berkepanjangan terkait Covid-19.

Hong Kong meluncurkan kerangka peraturan baru untuk aset virtual pada pertengahan tahun dan memberikan lisensi wajib pertama untuk platform perdagangan pada Agustus lalu.

 

4 dari 4 halaman

Investor Kripto Rugi Rp 10,6 Triliun Akibat Kasus Penipuan dan Peretasan

Sebelumnya diberitakan, berdasarkan sebuah laporan baru dari platform layanan keamanan, Immunefi kuartal ketiga 2023 menjadi kuartal terburuk terkait kerugian akibat peretasan dan penipuan kripto. 

Investor kripto kehilangan USD 685,5 juta atau setara Rp 10,6 triliun (asumsi kurs Rp 15.542 per dolar AS) sepanjang kuartal tiga 2023, naik 59 persen sekitar USD 428 juta atau setara Rp 6,6 triliun dari tahun ke tahun, menurut laporan oleh Immunefi. 

Jumlah yang dicuri menandai peningkatan 55,7 persen dari kuartal satu 2023 dan lonjakan 158,2 persen dibandingkan kuartal kedua. Dua peretasan terbaru di Mixin Network dan Multichain menyumbang hampir setengah dari jumlah total yang dicuri, dengan total USD 326 juta atau setara Rp 5 triliun.

Selain itu, pada kuartal satu 2023, 40,5 persen dari jumlah yang dicuri diperoleh kembali melalui dua contoh spesifik Euler Finance dan SperaxUSD. Tingkat pemulihan turun drastis pada kuartal terakhir menjadi 8,9 persen dari total kerugian pada kuartal tiga 2023, dengan hanya USD 61,1 juta atau setara Rp 949,5 miliar yang berhasil dipulihkan. 

Peretas Korea Utara, Lazarus Group, bertanggung jawab atas pencurian senilai USD 208.600.000 atau setara Rp 3,2 triliun, mewakili 30 persen dari total kerugian pada kuartal 2023, dalam laporan Immunefi. Kelompok ini diduga berada di balik serangan tingkat tinggi terhadap CoinEx, Alphapo, Stake, dan CoinsPaid.

"Aktor-aktor yang didukung negara memainkan peran penting karena mereka diduga berada di balik beberapa kasus pada kuartal ini. Fokus khusus mereka pada CeFi menyebabkan lonjakan tajam kerugian di sektor ini,” kata pendiri dan CEO Immunefi, Mitchell Amador dalam laporannya, dikutip dari Decrypt, Selasa (3/10/2023).

Sektor DeFi terkena dampak yang lebih parah dibandingkan sektor terpusat, dengan DeFi mewakili 72,9 persen dari total kerugian, sementara peretasan CeFi seperti CoinEx dan Aplhapo menyumbang 27,1 persen dari total kerugian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini