Sukses

Ternyata Krisis Perbankan AS Justru Bisa Membuat Kripto Menguat

Runtuhnya bank akan mendorong pengawasan ketat pada industri kripto yang dapat berkontribusi positif.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah keruntuhan yang menimpa beberapa bank besar, pengamat pasar mengatakan kehancuran bank dapat bermanfaat bagi ekosistem kripto dalam jangka panjang.

CEO Protokol Router, Ramani Ramachandran mengatakan runtuhnya bank akan mendorong pengawasan ketat pada industri kripto yang dapat berkontribusi positif. 

“Dalam waktu dekat, ini dapat menambah pengawasan peraturan yang meningkat pada kripto dan perbankan yang melayani kripto. Pengawasan yang lebih ketat ini kontribusi terhadap risiko sistemik kripto,” kata Ramachandran dikutip dari CoinDesk, Jumat (17/3/2023). 

Ramachandran menambahkan fenomena ini juga akan meningkatkan pengawasan pada jenis kripto stablecoin yang harganya dipatok dengan aset lain, seperti mata uang suatu negara. 

Di sisi lain, kepala operasi internasional di penerbit cryptocurrency Decred, Jonathan Zeppettini berpendapat situasi Silvergate, Silicon Valley Bank, dan Signature adalah kombinasi dari beberapa hal yang gagal dilakukan bank untuk melakukan lindung nilai risiko suku bunga dengan benar. 

"Upaya untuk membatasi likuiditas" adalah hasil dari upaya pemerintah untuk mencekik banyak pemain yang lebih lemah, relatif tidak diatur dan akhirnya menunda adopsi,” katanya.

Zeppettini, yang prospek jangka panjangnya tetap optimis, mengatakan tindakan keras pada akhirnya dapat menciptakan ekonomi kripto yang lebih kuat. 

Pekan lalu, berbagai indeks saham turun karena regulator menutup Silicon Valley Bank setelah investor menarik simpanan mereka secara massal. 

Berita itu menghantam pasar kripto sehari kemudian ketika para pedagang bereaksi terhadap laporan penerbit koin USD (USDC) Circle Internet Financial memiliki cadangan lebih dari USD 3,3 miliar atau setara Rp 50,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.408 per dolar AS) di Silicon Valley. 

Itu menyebabkan penebusan USDC dan harga koin, yang seharusnya dipatok menjadi USD 1, jatuh ke level 87 sen.

Dalam langkah terpisah, Signature Bank (SBNY) yang berfokus pada kripto ditutup oleh regulator selama akhir pekan. Runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank terjadi tak lama setelah Silvergate Bank, bank lain yang berurusan terutama dengan kripto.

Signature sekarang ada di pasaran, tetapi setiap calon pembeli dilaporkan harus menyetujui peringatan utama: tidak ada layanan untuk perusahaan kripto.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bitcoin dan Ethereum Kembali Perkasa Dibayangi Krisis Perbankan

Harga bitcoin terus naik sejak Kamis, 16 Maret 2023 di tengah krisis perbankan yang terjadi di AS. Bitcoin terakhir menguat 2,44 persen di kisaran USD 24.967 atau setara Rp 384,7 juta (asumsi kurs Rp 15.408 per dolar AS).  

Dilansir dari CNBC, Jumat (17/3/2023), sebelumnya harga Bitcoin lebih tinggi hingga menembus USD 25.000 atau setara Rp 385,3 juta menurut data dari Coin Metrics. Sementara itu Ether menguat 1,97 persen dan diperdagangkan pada USD 1.680 atau setara Rp 25,88 juta.

Pasar global lebih terguncang minggu ini setelah Credit Suisse mengungkapkan "kelemahan material" dalam keuangannya dan Bank Nasional Saudi mengatakan tidak akan menginvestasikan modal tambahan untuk menopang pemberi pinjaman Swiss yang terkepung. 

Rabu malam, Bank Nasional Swiss turun tangan, mengizinkan Credit Suisse untuk meminjam hingga sekitar USD 54 miliar atau setara Ro 832 triliun, meredakan kekhawatiran langsung atas likuiditas Credit Suisse.

Investor telah menyambut harga kripto yang tangguh di tengah krisis perbankan minggu ini, yang, ditambah dengan korelasi terendah bitcoin dengan saham dalam beberapa bulan, mendorong perubahan naratif untuk bitcoin sebagai aset alternatif yang berharga. 

 

3 dari 3 halaman

Pergerakan Harga

Pergerakan harga Bitcoin, bagaimanapun, masih sangat dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Pada Senin dan Selasa, bitcoin dan Ethereum masing-masing melonjak sekitar 17 persen dan 10 persen, setelah kegagalan Silicon Valley Bank dan Signature Bank selama akhir pekan. 

Bitcoin sempat naik di atas USD 26.000 atau setara Rp 400,6 juta, level tertinggi sejak Juni lalu. Ether diperdagangkan setinggi USd 1.780 atau setara Rp 27,42 juta, level yang tidak terlihat sejak 12 September 2022.

 

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.