Sukses

Singapura Pertimbangkan Perketat Perdagangan Kripto oleh Investor Ritel

Bank Sentral Singapura menyatakan, langkah ini dilakukan seiring investor ritel tidak menyadari secara tidak rasional tentang risiko kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Singapura berencana meluncurkan peraturan baru terkait kripto. Peraturan ini akan membuat investor ritel tidak mudah untuk memperdagangkan kripto.

Bank Sentral Singapura menyatakan, langkah ini dilakukan seiring investor ritel tidak menyadari secara tidak rasional tentang risiko kripto. Direktur Otoritas Moneter Singapura (MAS) Ravi Menon mengatakan, meski ada peringatan dan tindakan, survei menunjukkan konsumen semakin memperdagangkan cryptocurrency secara global tidak hanya di Singapura, tertarik oleh prospek harga yang tajam.

“Mereka tampaknya secara rasional tidak menyadari risiko perdagangan mata yang kripto,” ujar dia dikutip dari CNBC, Selasa (30/8/2022).

MAS mempertimbangkan untuk membatasi akses ritel ke kripto. “Ini mungkin termasuk tes kesesuaian pelanggan dan membatasi penggunaan fasilitas leverage dan kredit untuk perdagangan cryptocurrency,” ia menambahkan.

Pendekatan ramah Singapura telah membantu pusat keuangan menarik perusahaan terkait layanan aset digital dari China, India dan lainnya dalam beberapa tahun terakhir sehingga menjadi pusat utama di Asia.

Namun, kegagalan baru-baru ini dari beberapa perusahaan terkait cryptocurrency global yang berbasis di Singapura, banyak di antaranya tidak tunduk pada pedoman regulator keuangan tentang perlindungan konsumen dan perilaku pasar telah memicu kekhawatiran tentang peraturan lebih ketat.

Menon menuturkan, MAS sedang mencari umpan balik atas proposalnya pada Oktober. Ini menambahkan tinjauan yang sedang berlangsung oleh regulator secara global.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengajuan Lisensi

Pada Januari, MAS mengeluarkan pedoman untuk membatasi penyedia layanan perdagangan cryptocurrency dari mempromosikan layanan kepada publik.

Cryptocurrency anjlok pada 2022, karena kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan inflasi tak terkendali mendorong investor melepas aset berisiko. “Postur fasilitatif MAS pada aktivitas aset digital dan sikap membatasi spekulasi cryptocurrency tidak bertentangan,” ujar Menon.

Pertukaran kripto AS Gemini dan Huobi, pertukaran kripto yang awalnya fokus pada China termasuk di antara mereka yang memiliki kehadiran besar di Singapura.

Sekitar 180 perusahaan kripto mengajukan lisensi pembayaran kripto ke MAS pada 2020 di bawah rezim baru tetapi Singapura hanya membagikan sekitar dua lusin lisensi sejauh ini setelah proses uji tuntas yang rumit masih berlangsung.

3 dari 4 halaman

Senator AS: Banyak Perusahaan Kripto Tak Segan Menipu Pelanggan

Sebelumnya, Senator AS, Elizabeth Warren kembali menyatakan pendapatnya terkait aset kripto. Kali ini dia mengatakan, terlalu banyak perusahaan kripto yang tidak segan dan mampu untuk menipu pelanggan. 

Dia juga menekankan perlunya aturan yang lebih kuat, mendesak Securities and Exchange Commission (SEC) dan Kongres untuk mengambil tindakan terhadap regulasi kripto.

"Kongres perlu bertindak, tetapi SEC memiliki tanggung jawab untuk menggunakan otoritasnya untuk menempatkan pagar pembatas dan menindak aktor kripto yang melanggar aturan,” tegas Warren dikutip dari Bitcoin.com, Senin (25/7/2022). 

“Saya telah membunyikan bel alarm di kripto dan perlunya aturan yang lebih kuat untuk melindungi konsumen dan stabilitas keuangan,” tambah sang senator. 

Pekan lalu, pemberi pinjaman kripto Celsius Network mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah membekukan penarikan. Seminggu sebelumnya, pemberi pinjaman kripto lainnya, Voyager Digital, mengajukan perlindungan kebangkrutan. Begitupun perusahaan kripto Three Arrows Digital.

Komisaris SEC Hester Peirce sebelumnya menyatakan keprihatinan pada Mei kepada pengawas sekuritas terkait penanganan kripto.

 

4 dari 4 halaman

SEC Diminta Perketat Pengawasan Kripto

"Kita bisa mengejar penipuan dan kita bisa memainkan peran yang lebih positif di sisi inovasi, tapi kita harus melakukannya, kita harus mulai bekerja.Saya belum melihat kita mau melakukan pekerjaan itu sejauh ini,” dia berpendapat. 

Ketua SEC, Gary Gensler juga telah dikritik karena mengambil pendekatan penegakan-sentris terhadap regulasi kripto. Pada Mei, pengawas sekuritas mengatakan akan menggandakan unit kripto divisi penegakannya. Pekan lalu, Gensler menguraikan apa yang dapat diharapkan investor dari SEC di bidang regulasi kripto.

Senator Warren telah menekan Gensler untuk meningkatkan pengawasan kripto pada beberapa kesempatan. Pada Juli tahun lalu, dia memperingatkan tentang meningkatnya risiko perdagangan mata uang kripto, meminta regulator sekuritas untuk menggunakan otoritas penuhnya untuk mengatasi risiko ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.