Sukses

Pasar Kripto Terus Menguat, Bagaimana Prospek ke Depan?

Pasca pengumuman The Fed, pasar kripto terus menguat, bagaiaman prospek ke depan?

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan pasar aset kripto dalam seminggu terakhir melaju tinggi drastis. Banyak analis yang tidak memprediksi kenaikan harga kripto di tengah situasi The Fed yang menaikkan suku bunga acuan dan ekonomi AS yang masuk masa resesi.

Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap berhasil merangsek ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan tidak hanya pasar kripto saja yang menampilkan performa apik. Saham pun mengalami kenaikan tertinggi beberapa hari terakhir. 

“Ini dikarenakan market melihat pernyataan Ketua the Fed, Jerome Powell yang kemungkinan akan mengerem kenaikan suku bunga acuan selepas September mendatang,” ujar Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu, 30 Juli 2022.

"Investor percaya The Fed akan memegang janjinya setelah melihat pertumbuhan ekonomi tahunan AS yang masih buruk yaitu minus 0,9 persen pada kuartal II 2022. Mereka yakin, The Fed tidak akan lagi mengerek bunganya dengan agresif demi mencegah ekonomi AS dari jurang resesi yang semakin dalam," lanjut Afid.

Bagaimana Prospek Kripto ke Depan?

Afid melihat meski ekonomi AS tampaknya menuju resesi, tetapi sulit untuk memprediksi bagaimana kinerja market kripto dalam beberapa minggu ke depan. 

"Selera investor tampak meningkat setelah kabar buruk soal makroekonomi yang telah banyak diprediksi sebelumnya oleh para analis. Namun, kripto perlu menanti lebih lama lagi untuk mengalami bull run. Dengan kata lain, tunggulah kebijakan suku bunga rendah berikutnya, jikalau memang resesi terjadi atau ketika kelak inflasi di AS sesuai sasaran The Fed, yakni 2 persen," ungkapnya.

Dia menuturkan, kali ini terjadi anomali pergerakan market kripto. Biasanya market akan tertekan, ketika ada pengumuman penting seperti kenaikan suku bunga acuan The Fed dan kinerja buruk ekonomi AS.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Analisis Gerak Bitcoin dan Ethereum

Dari sisi analisis teknikal, investor sepertinya sedang rajin membawa harga Bitcoin menembus level USD 24.000. Jika harga BTC menembus level tersebut, ada kemungkinan akan terus melaju setidaknya hingga titik USD 25.254.

Terlebih, sinyal-sinyal bullish juga terlihat di pasar derivatif Bitcoin. Data terakhir di pasar opsi BTC menunjukkan open interest investor di level USD 25.000. Ini merupakan indikasi investor berharap harga BTC bisa menyentuh tingkatan tersebut atau bahkan lebih tinggi dalam waktu dekat.

Sementara itu, angin segar sedang berhembus pada jaringan Ethereum. Pasca pengumuman peluncuran Shadow Fork pada Selasa (26/7/2022) nilai ETH terlihat kinclong.

Pergerakan harga ETH kembali naik ke titik resistensi dan mencoba untuk breakout. Target kenaikannya pada level USD 1.739 hingga USD 1.916 dan berdasarkan grafik day-50 EMA pada harga USD 1.461 masih menjadi support yang solid untuk ETH.

Rencananya pembaruan di jaringan Goerli akan berlangsung pada 10 Agustus dan digadang akan menjadi uji coba terakhir Ethereum sebelum benar-benar meluncurkan The Merge di jaringan utamanya pada September mendatang. Hal ini akan menjadi pekan yang baik untuk Ethereum.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Crypto Bitcoin Berhasil Capai Level Tertinggi Sejak 6 Minggu Terakhir

Sebelumnya, Kripto terbesar di dunia, Bitcoin sempat mencapai USD 24.412 atau sekitar Rp 361,6 juta pada Jumat, 29 Juli 2022, mencapai level tertinggi enam minggu, menurut data CoinDesk. 

Namun penguatan tak bertahan lama, akhirnya Bitcoin kembali turun di bawah USD 24.000. Reli Crypto Bitcoin dimulai setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga pada Rabu, tetapi mengisyaratkan laju kenaikan tersebut dapat melambat. Ini juga memicu reli di ekuitas AS.

Pergerakan cryptocurrency telah diperdagangkan secara luas selaras dengan saham AS akhir-akhir ini, khususnya mengikuti Nasdaq yang sarat teknologi, yang telah melonjak tajam dalam dua hari terakhir.

Wakil presiden pengembangan perusahaan dan internasional di pertukaran kripto Luno, Vijay Ayyar mengatakan secara keseluruhan, pasar telah bereaksi positif terhadap kebijakan The Fed dan bisa dibilang telah memperhitungkan sebagian besar kenaikan suku bunga.

“Tampaknya ada banyak likuiditas yang tertahan, yang sekarang masuk berdasarkan beberapa bulan terakhir konsolidasi atau tekanan ke bawah, yang sekarang mereda,” ujar Ayyar, dikutip dari CNBC, Sabtu (30/7/2022). 

Meskipun begitu, bitcoin telah turun sekitar 48 persen tahun ini dan turun 60 persen dari harga tertinggi sepanjang masa di level USD 68.990,90 yang dicapai pada November 2021.

Pasar kripto belakangan ini telah diganggu oleh sejumlah masalah termasuk runtuhnya stablecoin algoritmik, terra USD (US), yang memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan kebangkrutan platform pinjaman kripto Celsius dan hedge fund Three Arrows Capital.

4 dari 4 halaman

Regulator AS Ancam Voyager Digital, Ada Apa?

Sebelumnya, regulator perbankan AS telah memerintahkan perusahaan kripto yang bangkrut, Voyager Digital untuk berhenti membuat klaim "palsu dan menyesatkan" soal dana pelanggannya dilindungi oleh pemerintah.

Dalam surat yang dikirim ke eksekutif perusahaan, regulator memerintahkan perusahaan untuk menghapus semua pernyataan menyesatkan dalam waktu dua hari kerja setelah menerima surat itu. 

Regulator menambahkan, tindakan seperti itu tidak akan menghalangi agensi untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap perusahaan di masa depan.  Federal Reserve dan Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) mengirim surat kepada perusahaan pada Kamis, 28 Juli 2022 menyatakan mereka percaya Voyager Digital telah menyesatkan pelanggan dengan mengklaim dana mereka dan perusahaan akan dilindungi pemerintah.

Regulator mengatakan perusahaan, yang menyatakan kebangkrutan awal bulan ini, dan eksekutifnya telah membuat berbagai pernyataan yang menunjukkan Voyager diasuransikan oleh FDIC. 

Pelanggan yang berinvestasi dalam platform cryptocurrency akan memiliki dana yang diasuransikan, dan FDIC akan mengasuransikan dana pelanggan, jika terjadi kegagalan Voyager.

“Pada kenyataannya, perusahaan hanya memiliki rekening deposito di Metropolitan Commercial Bank, dan pelanggan yang berinvestasi melalui platform perusahaan tidak memiliki asuransi FDIC,” kata regulator, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 29 Juli 2022.

"Berdasarkan informasi yang dikumpulkan hingga saat ini, tampaknya representasi ini kemungkinan menyesatkan dan diandalkan oleh pelanggan yang menempatkan dana mereka dengan Voyager dan tidak memiliki akses langsung ke dana mereka," lanjut regulator dalam pernyataan bersama.

Voyager adalah salah satu dari beberapa perusahaan kripto yang berjuang di tengah gejolak pasar kripto yang luas. Dalam pengajuan kebangkrutan Bab 11 awal bulan ini, Voyager memperkirakan ia memiliki lebih dari 100.000 kreditur dan aset antara USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun dan USD 10 miliar (Rp 148,5 triliun).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.