Sukses

Kompromi dengan Hal-Hal Kecil Ini Bisa Hambat Potensi yang Kamu Miliki, Apa Saja?

Anak muda sebetulnya punya potensi besar yang sayang banget kalau nggak dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Liputan6.com, Jakarta Disadari atau nggak, kita semua, terutama anak muda sering banget bikin kompromi dalam kehidupan sehari-hari. Saking seringnya kita juga sampai nggak sadar berkompromi dengan hal-hal yang kecil.

Kompromi dengan hal kecil itu mungkin kelihatannya sepele, tapi sebenarnya bisa merugikan kita, lho. Bagaimana nggak? Kompromi dengan hal yang kecil bisa bikin kita jauh dari potensi maksimal yang dimiliki.

Kadang, kebiasaan ini bikin kita terjebak dalam zona nyaman yang malah menghambat untuk berkembang lebih jauh. Ini jadi perhatian banyak pihak yang peduli dengan perkembangan anak muda seperti provider Tri Indonesia yang berkolaborasi dengan Malaka Project terdiri dari sekumpulan anak muda seperti Ferry Irwandi, Cania Citta, Fathia Izzati dan masih banyak lagi untuk mengajak anak muda #GakPakeKompromi.

Yup, mereka tahu kalau anak muda sebetulnya punya potensi besar yang sayang banget kalau nggak dimanfaatkan semaksimal mungkin. Namun, anak muda sering berkompromi dengan hal-hal kecil yang hambat potensi yang kamu miliki.

2 dari 4 halaman

1. Kompromi dengan Pertemanan Toxic

Salah satu kompromi yang sering banget anak muda lakukan adalah kompromi dengan pertemanan toxic. Padahal, kompromi dengan pertemanan toxic merupakan hal yang nggak tepat, lho.

Pasalnya, pertemanan toxic bisa membawa pengaruh negatif yang seringkali disertai dengan sikap pesimis, kritik yang meremehkan, atau perilaku manipulatif. Ini bisa menurunkan kepercayaan diri dan motivasi seseorang dan menghambat perkembangan potensi yang dimiliki.

3 dari 4 halaman

2. Terus Menerus Penuhi Ekspektasi Sosial

Terus menerus menuhin ekspektasi sosial bisa menghambat potensi seseorang karena kamu bisa mendapatkan tekanan yang berlebih. Yup, terus menerus coba penuhin ekspektasi orang lain dapat menciptakan tekanan besar dan bisa mengurangi kesehatan mental dan fisik, serta mengganggu keseimbangan hidup.

Nggak cuma itu, terus menerus penuhin ekspektasi sosial bisa membuat kamu kehilangan identitas. Terlalu banyak ikutin ekspektasi sosial bisa membuat seseorang kehilangan identitas dan otentisitasnya. Ini menghambat kreativitas dan inovasi pribadi yang penting untuk mencapai potensi maksimal.

4 dari 4 halaman

3. Lupa Sama Diri Sendiri

Lupa sama diri sendiri dengan mengabaikan kebutuhan, keinginan, dan kesejahteraan bisa hambat potensi seseorang untuk berkembang, lho. 

Saat terlalu fokus pada orang lain atau tanggung jawab eksternal, kamu mungkin mengabaikan impian dan tujuan pribadi dan bisa mengakibatkan ketidakpuasan dan kehilangan arah dalam hidup.

Nah, mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih hal-hal kecil ini bisa punya dampak yang besar? Yup, semuanya berkaitan dengan kebiasaan dan pola hidup yang dijalani, lho. 

Kompromi dengan hal-hal kecil ini sering kali bikin kamu terjebak dalam rutinitas yang monoton dan pada akhirnya membuat kehilangan kesempatan untuk berkembang. Kalau kamu terus-terusan mengabaikan hal-hal kecil ini, lama-lama bisa kehilangan arah dan fokus untuk mencapai tujuan besar.

So, #IniWaktunyaKita mulai #GakPakeKompromi dan ikutan movement Tri bersama Malaka Project. Sebagai provider yang fokus pada youth empowerment, Tri mengajak anak muda lewat gerakan Gak Pake Kompromi dengan didukung rangkaian produk kuota harga hemat serta jaringan yang hemat & cepat dari Tri.

Movement dari Tri Indonesia itu pun diamplifikasi oleh banyak Key Opinion Leader (KOL), dan media  termasuk Narasi. Movement ini mengajak anak muda buat ceritain #GakPakeKompromi versi mereka dengan menggunakan template add yours di highlight akun Instagram Tri Indonesia (@triindonesia). 

Yuk, ikutan pakai template add yours di highlight akun Instagram Tri Indonesia sekarang dan ceritain #GakPakeKompromi versi kamu!

 

 

(*)