Cara Memilih Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Jangan Salah Pilih

SPF (Sun Protection Factor) berperan dalam melindungi kulit dari sinar UVB, sementara PA (Protection grade of UVA) melindungi kulit dari sinar UVA. Bahaya sinar UVA dan UVB yang dapat menembus lapisan kulit dapat mempercepat penuaan kulit dan bahkan menyebabkan kanker kulit. 

Sebelum memilih jenis perlindungan dari sinar matahari, baik itu broad spectrum atau tingkat perlindungan, disarankan untuk menyesuaikannya dengan kondisi tempat, tingkat indeks UV, dan aktivitas yang dilakukan.

SPF diindikasikan dengan angka, sedangkan PA diwakili oleh tanda +. PA+ menunjukkan perlindungan yang minimal, sementara PA++++ menunjukkan perlindungan yang maksimal. 

Namun, perlu diingat bahwa kulit berjerawat perlu memperhatikan penggunaan SPF yang terlalu tinggi. Semakin tinggi SPF, semakin konsentrasi bahan aktif perlindungan di dalamnya. Untuk mencegah peradangan jerawat, penting untuk membersihkan wajah dengan baik menggunakan teknik double cleansing setelah beraktivitas. 

Kulit yang sedang mengalami peradangan akibat jerawat seringkali juga rentan terhadap kondisi sensitif. Karena itu, physical sunscreen lebih direkomendasikan dalam situasi seperti ini. Physical sunscreen bekerja dengan membentuk lapisan pelindung di atas kulit dan memantulkan sinar UV, sehingga tidak diserap oleh kulit.

Physical sunscreen, yang juga dikenal sebagai mineral sunscreen, umumnya mengandung bahan aktif seperti titanium dioksida atau seng dioksida. Kedua bahan tersebut terkenal karena tidak diserap oleh kulit. Salah satu keunggulan physical sunscreen adalah risiko iritasi yang rendah, sehingga sering disarankan untuk digunakan oleh individu dengan kulit berjerawat yang meradang.

Jika Kamu mengalami masalah dengan jerawat komedo, disarankan untuk menggunakan sunscreen jenis kimia daripada fisik. Sunscreen kimia atau organik berfungsi sebagai penyerap sinar UV. Beberapa bahan yang umum digunakan dalam sunscreen kimia adalah oksibenson, homosalate, dan avobenzone. 

Bahan-bahan ini mampu menyerap dan mengubah sinar UV menjadi panas, kemudian melepaskannya melalui kulit. Selain itu, sunscreen kimia juga tidak meninggalkan lapisan putih pada kulit dan memiliki tekstur yang ringan yang dapat diserap dengan cepat.

Kulit yang cenderung berminyak memiliki ciri alami dimana produksi keratin meningkat, menyebabkan pori-pori sulit untuk membersihkan diri. Ini dapat mengakibatkan penyumbatan pori-pori dan pembentukan komedo.

Oleh karena itu, kulit berminyak cenderung lebih membutuhkan sunscreen dengan tekstur yang ringan, seperti gel atau lotion. Sunscreen dengan tekstur ringan memungkinkan pengaplikasian yang mudah dan mengurangi kemungkinan iritasi pada kulit wajah yang rentan berminyak dan berjerawat.

Untuk kulit kering, disarankan untuk memilih sunscreen dengan tekstur krim. Meskipun tekstur krim cenderung lebih padat dan berminyak, namun dapat membantu mencegah kehilangan kelembapan kulit. 

Selain itu, sebaiknya pertimbangkan sunscreen yang mengandung banyak bahan pelembap, seperti d-panthenol, Aloe vera, Centella asiatica, madu, asam hialuronat, ceramide, hingga minyak argan.

Dua bahan pelembap yang umumnya disarankan untuk kulit kering dan berjerawat adalah Centella asiatica dan Aloe vera. Centella asiatica mengandung senyawa madecassoside yang memiliki efek antimikroba untuk menghambat pertumbuhan jerawat. 

Di sisi lain, Aloe vera mengandung sejumlah senyawa aktif yang bersifat antiradang, antibakteri, dan antioksidan. Penggunaan sunscreen yang mengandung ekstrak lidah buaya dapat membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat sambil menjaga kulit tetap terhidrasi.

Sunscreen waterproof tidak mudah terhapus saat Kamu mencuci wajah hanya dengan air. Tetapi, penting untuk membersihkan sunscreen secara menyeluruh agar tidak meninggalkan residu yang dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat. 

Sunscreen juga perlu diaplikasikan kembali setiap 2-4 jam dan dalam jumlah yang cukup, sekitar dua ruas jari. Oleh karena itu, membersihkan sunscreen dengan benar saat kembali ke rumah sangatlah penting.

Namun, pada kulit yang cenderung berjerawat, menggosok wajah saat mencuci muka bisa menyebabkan iritasi. Sebaiknya, hindari sunscreen yang sulit terhapus oleh air, kecuali jika Kamu menggunakan pembersih tambahan. 

Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan sunscreen dengan kisaran SPF antara 15 hingga 30 sehari-hari. Namun, saat berlibur di pantai atau di pegunungan, disarankan untuk menggunakan sunscreen wajah khusus untuk kulit berjerawat yang memiliki SPF 50 agar dapat memberikan perlindungan optimal terhadap kulit dari bahaya sinar matahari.

American Academy of Dermatology menyarankan penggunaan sunscreen dengan minimal SPF 30 sebagai kebutuhan sehari-hari. Bagi individu yang memiliki kulit berminyak dan cenderung berjerawat, disarankan untuk menggunakan sunscreen dengan SPF 50, karena dapat memberikan perlindungan lebih baik terhadap sinar UVB.

Jerawat yang muncul setelah menggunakan sunscreen mungkin disebabkan oleh kandungan bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori. Oleh karena itu, sebelum membeli sunscreen, penting untuk memperhatikan kandungannya dan menghindari produk yang mengandung Mineral Oil, Silikon, dan Essential Oil.

Tentu saja, sebenarnya, apakah boleh menggunakan sunscreen saat berjerawat? Jawabannya adalah ya, tentu saja boleh. Bahkan, penggunaan sunscreen dapat memberikan manfaat bagi kulit berjerawat dengan membantu menjaga keutuhan lapisan pelindung kulit agar tidak terjadi break out. Yang paling krusial adalah memilih jenis sunscreen yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Sunscreen Azarine dengan SPF 45 telah menjadi sorotan di media sosial setelah menerima ulasan yang membuktikan efektivitasnya bagi kulit yang cenderung berjerawat dan berminyak. Kepopuleran produk ini tidak hanya terbatas pada jenis kulit tersebut, namun hasil ulasan menunjukkan bahwa sunscreen Azarine dengan SPF 45 juga sesuai untuk kulit kering dan kombinasi.