Sukses

Pengaruh Multitasking terhadap Kesehatan dan Cara Mengatasinya

Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa multitasking menjadi suatu hal yang membanggakan dan perlu disanggupi oleh semua orang, faktanya kinerja otak dapat melambat karena hal ini. bagaimana cara meminimalkannya?

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang menilai bahwa aktivitas multitasking adalah hal yang perlu atau baik dilakukan oleh seseorang. Mereka beranggapan jika seseorang melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu itu menjadi suatu hal yang keren.

Padahal, pada kenyataannya bekerja dalam satu waktu dengan beberapa tugas dapat memengaruhi kesehatan otak. seperti melansir dari Life Span, kinerja otak dapat terganggu saat seseorang melakukan multitasking.

Apa itu Multitasking?

Apa yang dimaksud sebagai multitasking adalah seseorang yang melakukan pekerjaan lebih dari satu tugas secara bersamaan. Di mana hal tersebut biasanya dinilai oleh masyarakat sebagai kebiasaan yang bagus dan hanya orang-orang dengan kognitif tinggi lah yang mampu melakukannya. Biasanya, pekerjaan multitasking hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki beberapa pekerjaan dengan tenggat waktu yang sama.

Adapun menurut Wikipedia, multitasking adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada sebuah metode di mana banyak pekerjaan atau dikenal juga sebagai proses diolah dengan menggunakan sumber daya CPU yang sama.

Orang-orang yang senang melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu, biasa disebut multitasker, biasanya berpikir bahwa memiliki banyak tugas adalah hal baik untuk menjaga kesehatan otak. Faktanya, otak manusia tidak dirancang untuk melakukan banyak tugas dalam satu waktu, otak hanya dirancang untuk menjadi “monotasker”, yaitu fokus pada dan menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu, tidak lebih.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana Pengaruh Multitasking pada Otak?

Saat kita melakukan banyak tugas dalam satu waktu, otak akan bekerja dengan bergantian secara cepat. Dalam pergantian secara terus-menerus ini, otak akan merasa terbebani dan cepat lelah. Hal tersebut pastinya akan memengaruhi kemampuan seseorang dalam memusatkan perhatiannya secara umum, bahkan saat orang itu sedang tidak melakukan banyak pekerjaan.

Multitasking dapat menjadikan seseorang lebih mudah teralihkan perhatiannya, serta rentan dalam melakukan kesalahan. Misalnya, individu yang dinilai sebagai orang dengan multitasker media tinggi (dalam satu waktu dapat menggunakan beberapa perangkat secara bersamaan, contohnya menonton TV sambil menggunakan ponsel atau tablet) menunjukkan perhatian yang lebih buruk pada tugas kognitif.

Orang-orang multitasker harus menggunakan lebih banyak otak mereka untuk menyelesaikan pekerjaan yang sama dibandingkan dengan orang yang melakukan banyak tugas dengan sedikit tugas.

Efek Samping Multitasking bagi Kesehatan

Efek sementara yang bisa dirasakan oleh multitasker yaitu dapat menyebabkan stres yang meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Efek ini mungkin hanya sementara, tetapi peningkatan tekanan darah dan stres yang kronis dapat berdampak permanen pada otak dengan meningkatkan risiko penyakit serebrovaskular dan gangguan kognitif.

3 dari 3 halaman

Cara Meminimalkan Efek Samping Multitasking

Cara yang dapat kamu lakukan agar tidak kecanduan multitasking yaitu lakukan satu tugas yang benar-benar membutuhkan banyak perhatian. Ibaratnya sedang berjalan di treadmill, boleh-boleh saja membaca buku sambil berjalan di atas treadmill atau melipat baju sambil menonton televisi, tetapi kamu harus meminimalkan “multitasking yang buruk” untuk membatasi risiko bagi otak dan suasana hati. Multitasking yang buruk adalah saat kamu mencoba menyelesaikan dua tugas yang perlu banyak perhatian dalam waktu yang sama, contohnya seperti membaca email saat menghadiri rapat zoom.

5 Strategi untuk Mengurangi Multitasking:

1. Hindari beralih antar tugas. Kamu dapat mengerjakan tugas selama waktu tertentu selama sekitar 20 menit, kemudian baru beralih ke tugas lainnya.

2. Buat jadwal dalam sehari untuk memeriksa email kamu, jangan memeriksanya terus-terusan sepanjang hari.

3. Batasi gangguan. Matikan atau silent notifikasi email serta telepon saat mengerjakan tugas, carilah tempat yang tenang untuk bekerja dengan gangguan terbatas.

4. Rapikan ruangan kerja. Saat melakukan pekerjaan dengan kondisi meja berantakan otakmu akan sulit untuk fokus.

5. Latihlah mindfulness, yang berarti memperhatikan apa yang kamu lakukan saat ini. Hal ini dapat membantumu menghindari aktivitas multitasking.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.