Sukses

Pele Meninggal Dunia Akibat Kanker Usus Besar, Kenali 6 Kebiasaan Pemicu Sakitnya

Legenda sepak bola Pele menghembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun akibat sakit kanker usus besar yang dideritanya.

Liputan6.com, Jakarta - Legenda sepak bola Pele menghembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun akibat penyakit yang diidapnya. Selama ini, Pele berjuang melawan kanker kolon yang membuatnya mengalami kegagalan organ.

"Hospital Israelita Albert Einstein mengonfirmasi atas meninggalnya Edson Arantes do Nascimento atau Pele, pada 29 Desember 2022 pukul 15.27 karena kegagalan multiple organ akibat perkembangan kanker usus besar, kondisi yang ia alami sebelumnya," tulis rumah sakit tersebut.

Pele sudah menjalani perawatan kanker usus besar sejak tahun lalu. Beberapa pekan terakhir, ia dirawat di rumah sakit karena beberapa masalah kesehatan termasuk, masalah pernapasan karena terkena Covid-19.

Bahkan, sempat juga beredar desas-desus Pele sedang menjalani perawatan paliatif karena kondisinya terus kurang baik saat itu. Namun, pada awal Desember 2022 Pele menyebut kondisinya stabil. 

Pihak rumah sakit saat itu juga mengatakan bahwa sang atlet legendaris ini telah memberikan respons dengan baik pada infeksi pernapasan.

"Pele menerima antibiotik untuk mengobati infeksi saat menjalani kemoterapi melawan kanker," kata staf medis, Jumat, 2 Desember 2022. 

Namun, usia tak ada yang tahu. Setelah segala upaya dilakukan, Pele mengembuskan napas terakhir. Agen Pele, Joe Fraga mengumumkan beberapa saat lalu bahwa, 'Sang Raja telah tiada'.

Kanker usus besar sendiri merupakan jenis kanker yang terjadi di usus besar atau kolon. Seperti yang diketahui, usus besar adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan.

Namun rupanya, hindari beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan kanker usus besar. Dilansir American Cancer Society, Jumat (30/12/2022), berikut sederet kebiasaan yang dapat memicu kanker usus besar:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kebiasaan yang Dapat Memicu Kanker Usus Besar

1. Makan Daging Merah dan Olahan

Memiliki kebiasaan makan makanan daging merah dan daging olahan dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Pasalnya, daging memang memiliki rasa yang lezat saat dikonsumsi.

Sumber daging merah meliputi daging sapi, daging domba, daging babi, daging kambing, sosis, kornet, Nugget, Bakso, Abon, Dendeng, Daging asap, dan lain-lain.

Memasak daging pada suhu yang sangat tinggi (menggoreng dan memanggang) menciptakan bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Memiliki tingkat vitamin D yang rendah dalam darah juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Mengikuti pola makan sehat yang mencakup buah, sayuran dan biji-bijian.

Membatasi atau menghindari daging merah, dahing olahan, serta minuman manis mungkin akan menurunkan risiko kanker usus besar.

2. Merokok

Seseorang yang telah merokok tembakau untuk waktu yang lama lebih mungkin mengembangkan dan meninggal karena kanker usus besar dibandingkan orang yang tidak merokok.

Kebiasaan merokok adalah penyebab kanker paru-paru yang terkenal, tetapi juga terkait dengan banyak kanker lainnya.

3 dari 4 halaman

Kebiasaan Lainnya

3. Minum Alkohol

Kebiasaan minum alkohol dari sedang hingga berat telah dikaitkan dengan kanker usus besar. Bahkan asupan alkohol ringan hingga sedang telah dikaitkan dengan beberapa risiko.

Minum alkohol cenderung dianggap tidak memiliki manfaat berarti, sehingga para ahli menyarankan menghindarinya. Aturan orang minum alkohol, mereka seharusnya tidak lebih dari 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas sehari untuk wanita.

Mengutip Kementerian Kesehatan, penelitian baru menyimpulkan bahwa tidak ada takaran yang aman untuk minum alkohol.

Penelitian terbaru tentang minuman alkohol itu dilakukan di 195 negara, yang meneliti angka 2,8 juta kematian prematur di seluruh dunia setiap tahunnya.

4. Tidak Aktif Bergerak

Orang yang tidak aktif bergerak cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. Kamu dapat membantu mengurangi risiko kanker usus dan kanker lainnya dengan aktif bergerak atau olahraga setiap hari.

Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan olahraga ringan hingga sedang minimal 150 menit setiap minggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan.

Misalnya, joging, berenang, bersepeda maupun saat beraktivitas di rumah, seperti naik turun tangga atau jalan cepat.

4 dari 4 halaman

Kebiasaan Selanjutnya

5. Makan Terlalu Sedikit Serat

Kebiasaan makan terlalu sedikit serat dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Makan terlalu sedikit serat menyebabkan sekitar 30 dari 100 kasus kanker usus (sekitar 30 persen) di Inggris.

Kamu dapat meningkatkan serat dalam pola makan sehari-hari dengan memilih makanan versi gandum. Makanan yang mengandung tinggi serat meliputi, Nasi merah, pasta, atau roti, sayuran berwarna, seperti wortel, bayam, kacang panjang, brokoli, dan kentang.

Camilan popcorn rendah kalori dari pada keripik Sereal sarapan gandum Kacang-kacangan, seperti kacang polong, kacang merah pisang, stroberi, alpukat, dan raspberry.

6. Tidak Kontrol Berat Badan

Memiliki kebiasaan buruk tidak mengontrol berat badan hingga obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, terutama pada pria.

Jika kamu kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan peluang  kamu terkena kondisi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.