Sukses

Viral Video Guru Marah dan Dorong Siswa dengan Keras, Tuai Kecaman Warganet

Pada video tersebut terlihat seorang guru marah dan mendorong seorang anak didiknya dengan keras.

Liputan6.com, Jakarta  Menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang mudah. Pasalnya seorang guru harus bisa menghadapi segala sifat dan tingkah laku para anak didiknya. Itu mengapa seorang guru harus dapat mengendalikan emosi dan diri mereka ketika mengajar murid-muridnya.

Terlebih lagi jika murid yang dididik masih di bawah umur. Tentu guru harus ekstra sabar dan lemah lembut. Namun baru-baru ini sebuah video yang menunjukkan seorang guru taman kanak-kanak menggendong dan melempar salah satu siswanya menjadi viral dan menuai kecaman warganet.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh sebuah akun di grup Facebook Negeri Sembilan. Pada video tersebut terlihat seorang guru marah dan mendorong seorang anak didiknya dengan keras.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Guru Marah dan Lempar Siswanya

Guru itu pun terdengar berteriak dan meminta anak didiknya itu untuk meninggalkan ruangan tersebut. Anehnya, guru lain di ruangan itu terlihat mengabaikan situasi tersebut.

Jika Anda merasa tidak dapat menangani tingkah laku anak-anak, Anda sebaiknya berhenti. Ada begitu banyak orang yang bisa menggantikan Anda,” tulis keterangan video tersebut dikutip dari World of Buzz.

Sayangnya, tak diketahui dengan jelas di mana lokasi taman kanak-kanak tersebut. Tentu saja video tersebut langsung mencuri perhatian banyak pengguna Facebook.

3 dari 3 halaman

Tuai Kecaman

Tak sedikit dari mereka yang mengecam aksi tak terpuji guru tersebut. Mereka bahkan menuntut guru tersebut untuk berhenti dari pekerjaannya tersebut.

Tolong ambil tindakan terhadap taman kanak-kanak dan karyawan itu. Bagaimana mereka bisa memperlakukan anak orang lain seperti itu? Jika Anda merasa marah, ungkapkan di luar kelas dan tenangkan pikiran Anda alih-alih menghukum anak yang tidak bersalah,” tulis salah satu pengguna Facebook.

Jangan gunakan stres sebagai alasan. Jika Anda stres, pergilah. Bagaimana mungkin rekan-rekannya tidak memperhatikan suasana hatinya hari itu? Penting bagi mereka untuk memperhatikannya untuk menghindari insiden seperti ini terjadi lagi,” komentar seorang pengguna Facebok.

 “Jika Anda tidak bisa menjadi guru, berhenti saja, kasihanilah anak-anak! Anda menginginkan gaji tetapi bukan pekerjaan. Tidaklah murah untuk menyekolahkan anak ke taman kanak-kanak saat ini, biayanya sendiri bisa mencapai bahkan mengalahkan beberapa universitas. Bayangkan mengirim anak-anak Anda dan mereka mendapatkan seorang guru seperti ini!” timpal pengguna Facebook lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.