Sukses

Sebatang Kara, Pria Tua Buat Selebaran Minta Diadopsi

Pria tua bernama Han (85) tak kuat menahan kesendiriannya sehingga membuatnya menyebarkan selebaran untuk diadopsi oleh keluarga baru.

Liputan6.com, Jakarta Di masa senja seharusnya orang lansia mendapat perhatian yang lebih dari anak mereka. Sudah sepantasnya mereka lebih banyak bersama keluarga mereka dan bermain bersama cucu mereka. Namun, hal itu sepertinya tak didapatkan oleh seorang pria tua bernama Han dari Tianjin, Tiongkok.

Di pertengahan bulan Desember 2017 lalu, kakek itu tak kuat lagi menahan rasa kesendiriannya di usia tua. Cara yang ia tempuh akhirnya membuat selebaran yang berisi tulisan "Tolong adopsi aku sehingga aku tak perlu lagi tinggal di panti jompo".

Pria berusia 85 tahun itu juga menyebutkan hal-hal yang mampu ia lakukan seperti bisa memasak, pergi belanja, dan bisa mengurus dirinya sendiri. Ia juga menuliskan bahwa tubuhnya masih sehat dan kuat tanpa memiliki penyakit kronis.

Dalam selebaran itu Han juga menyertakan bahwa ia merupakan pensiunan dari institut penelitian di Tianjin. Uang pensiun yang diberikan padanya setiap bulan mencapai enam ribu yuan atau setara dengan 12 juta rupiah.

Pria tua itu akan sangat senang jika keluarga yang mengadopsinya berada di wilayah Tianjin. Han hanya membutuhkan sebuah rumah dan keluarga yang hangat di sekitarnya sampai ia mati.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memiliki dua orang putra

Menurut harian Beijing Youth, Han mengatakan bahwa ia memiliki dua orang putra. Salah satu putranya telah pindah ke Kanada 15 tahun yang lalu bersma istrinya, sedangkan satu lagi bekerja di sebuah rumah sakit lokal.

Ia mulai hidup sendiri mulai dari tahun 1984 sampai dengan 2003. Han pernah mencoba pergi ke panti jompo. Sayangnya, pengalaman Han di sana ternyata tak sesuai hatinya. "Rumah-rumah panti jompo itu hanya ingin mengambil uangnya saja tapi tak bisa mengurus penghuninya dengan baik," ujar Han, melansir Sixth Tone, Senin (1/1/2018).

Oleh karena itulah, Han lebih memilik untuk mencari orang untuk mengadopsinya dari pada tinggal di panti jompo. Sejak berita tentang selebaran itu diketahui banyak orang, Han menerima banyak telepon untuk mengadopsinya. Akan tetapi menurutnya, masih belum ditemukan keluarga yang tepat untuk mengadopsinya.

3 dari 3 halaman

Publik di Tiongkok geram

Pubik Tiongkok yang membaca hal yang dialami Han merasa geram. Kebanyakan dari mereka menganggap, bahwa kedua putranya tak bertanggung jawab atas situasi yang dialami oleh ayah mereka.

Selain itu salah satu pengguna Weibo juga turut perihatin atas kejadian ini. Menurutnya, dilema masa tua para orangtua saat ini di Tiongkok kerap kali ditelantarkan dan kasus seperti ini semakin sering terjadi.

Han sendiri mengaku bahwa ia melakukan hal ini karena terinspirasi dari kasus seorang pria tua, yang diadopsi oleh keluarga lain dengan menawarkan uang pensiunnya. Di Tiongkok sendiri hal ini dianggap legal. Meskipun begitu, keluarga yang mengadopsinya perlu serius dan beratnggung jawab untuk mengurus orangtua yang mereka adopsi sampai  dengan penguburan jenazahnya.

Selain itu, keuntungan yang bisa didapatkan oleh keluarga yang mengadopsi yakni mendapat hak waris. Sehingga sejumlah manfaat tersebut biasanya mendorong banyak orang untuk melakukan adopsi para lansia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.