Sukses

Ilmuwan Korea Selatan Temukan Obat Baru untuk Kebotakan

Para ilmuwan di Korea Selatan mengklaim berhasil menemukan obat untuk kebotakan

Liputan6.com, Jakarta - Para ilmuwan di Korea Selatan mengklaim berhasil menemukan obat untuk kebotakan. Obat itu diyakini dapat menyelamatkan jutaan orang dari kengerian rambut rontok.

Obat untuk kebotakan itu diciptakan oleh satu tim dari Universitas Yonsei yang dipimpin oleh Profesor Choi Kang Yel. Obat yang disebut PTD-DBM itu sendiri merupakan suntikan biokimia yang membuat folikel rambut seseorang tumbuh kembali.

Melansir dari Herald Korea, para ilmuwan itu menciptakan protein yang menyebabkan pertumbuhan folikel baru dengan mengobati daerah yang botak dengan asam valproik. Tim tersebut menemukan protein bernama CXXC-type zinc finger protein 5 yang mampu mengikat protein lain.

Protein pengikat kemudian mengganggu jalur pensinyalan Wnt yang memprovokasi perkembangan folikel rambut dan regenerasi. Kelompok tersebut telah menguji "ramuan" mereka pada tikus dengan mencukur bulu mereka dan menyuntikkan protein tersebut. Ternyata ini langsung bekerja menumbuhkan rambut di tempat yang botak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diujicobakan pada tikus

"Kami telah menemukan protein yang mengendalikan pertumbuhan rambut dan mengembangkan zat baru yang mempromosikan regenerasi rambut dengan mengendalikan fungsi protein," kata Choi pada Esquire.

"Kami berharap zat yang sedang dikembangkan ini akan berkontribusi pada pengembangan obat yang tak hanya mengobati rambut rontok, tapi juga meregenerasi jaringan kulit yang rusak," tambahnya.

Studi yang berjudul "Penargetan CXXC5 oleh Peptida Bersaing Menstimulasi Pertumbuhan Rambut dan Rambut yang Diinduksi Cahaya Neogenesi", yang diterbitkan dalam Journal of Investigative Dermatology pada bulan Agustus, mengatakan: "Melalui penelitian ini, kami mendapatkan banyak hal menarik. Wawasan tentang cara baru untuk mengaktifkan sel induk."

(Sul/Ul)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.