Sukses

10 Tahun Tak Dipotong, Begini Penampakan Bulu dan Kuku Kuda Poni

Bulu dan kuku Poly akhirnya dipangkas. Kuku yang tumbuh secara spiral itu dipotong menggunakan gergaji, sedikit demi sedikit.

Liputan6.com, Jakarta Selama 10 tahun, bulu dan kuku Poly, kuda poni dari Shetland, Belgia, tak pernah dipangkas. Poly ditemukan oleh aktivis pencinta hewan, Animaux en Peril, di tempat penampungan kuda yang tak terawat.

Akibatnya, bulu Poly memanjang layaknya seekor anjing. Kukunya tumbuh secara spiral sehingga membuat Poly tak bisa berjalan normal karena kerusakan sendi kaki.

Animaux en Peril melaporkan, Poly juga kehilngan berat badan yang signifikan. Kuda poni mempunyai berat normal rata-rata 450 pon. Namun, saat diselamatkan, Poly hanya mempunyai berat 150 pon.

"Itu setara dengan berat seekor anjing besar. Poly mengalami penyusutan otot karena kurangnya nutrisi, " ujar Tim Animaux en Peril, seperti dilaporkan Oddity Central.

Bulu dan kuku Poly akhirnya dipangkas. Kuku yang tumbuh secara spiral itu dipotong menggunakan gergaji, sedikit demi sedikit. Meski sekarang ini kuku Poly sudah pada proporsi yang wajar, Poly tetap tidak bisa berjalan secara normal.

"Ini adalah kelalaian jangka panjang yang membuat Poly tidak akan penah berjalan normal lagi," imbunya.

Foto: Oddity CentralDi tempat penampuangan yang terletak jauh dari keramaian, ada kuda lain selain Poly, namanya Everest. Nasib kuda Everest lebih memprihatinkan. Tubuh Everest dipenui kutu dan tak bisa berdiri. Kuda itu bahkan bersimpuh di atas kotorannya sendiri setebal 6 cm.

Pemiliknya kini telah dimintai keterangan. Menurut Animaux en Peril, pemilik Poly dan Everest berpeluang dikenai denda besar bahkan hukuman kurungan. "Kejaksaan memiliki waktu dua untuk memutuskan tuntutan teradap pemilik kejam tersebut," ujarnya.

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.