Sukses

Ilmuwan Percaya Jenis Semut Inilah yang Akan Menguasai Dunia

Spesies invasif, kata Magdalena, mempunyai kemampuan menyebar yang baik. Semut Lepisiota bahkan bisa memulai invasi dengan bantuan manusia.

Liputan6.com, Jakarta Yang ada di benak Anda ketika mendengar nama semut pastilah kecil. Namun, rupanya yang kecil itulah yang diprediksi akan menguasai dunia.

Semut hidup dengan cara berkoloni. Di penjuru negara di belahan dunia mana pun, semut ada. Belakangan, para ilmuwan telah menemukan koloni super besar dari semut yang mengganggu ekosistem dan menjadi hama bagi manusia.

Dilansir NCBC, tim ilmuwan dari beberapa lembaga di Ethiopia dan Amerika Serikat telah meneliti bahwa semut dengan jenis Lepisiota canescens telah menguasai Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. Temuan itu juga telah diterbitkan dalam jurnal Insectes Sociaux.

Peneliti dari Nort Carolina Museum of Natural Sciences, Dr Magdalena Sorger mengatakan, semut Lepisiota canescens mempunyai jiwa invasif yang tinggi. "Mereka telah membentuk koloni super yang terbentang hingga 38 kilometer," ujarnya.

Spesies invasif, kata Magdalena, mempunyai kemampuan menyebar yang baik. Semut Lepisiota bahkan bisa memulai invasi dengan bantuan manusia.

"Seiring dengan pariwisata serta perdagangan di Ethiopia yang semakin meningkat. Dan hanya dengan satu ratu saja koloni bisa terbentuk," ujarnya.

Biasanya, dalam satu koloni super terdapat banyak sarang. Satu sarang dipimpin oleh satu ratu. Koloni super berisi miliaran individu yang berkerumun dan mampu menghapus ekosistem lain.

Di beberapa negara seperti Argentina, California, Meksiko, dan Australia, banyak laporan warga mengeluhkan tentang invasi semut. Mereka hidup dan menjadi bagian yang lekat di masyarakat.

"Semut muncul dan merajarela di rumah. Keluar dari pipa air dan ada di dalam tas," ucap Magdalena.

Bahkan laporan di Australia menyatakan, sebuah pelabuhan terpaksa ditutup tatkala koloni semut super ditemukan di salah satu kargo.

Untuk itu, pihaknya akan terus mempelajari karakteristik semut dan habitat aslinya. Tujuannya untuk mengendalikan naluri invasi spesies semut tersebut.

(War)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini