Sukses

Tak Capai Target, Bos Paksa Pekerja Makan Ulat Hidup-Hidup

Reward and punishment sampai hari ini tampaknya masih menjadi salah satu cara untuk memotivasi karyawan di sebuah perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta Reward and punishment sampai hari ini tampaknya masih menjadi salah satu cara untuk memotivasi karyawan di sebuah perusahaan. Namun hukuman yang harus diterima oleh salah seorang pekerja di Hanzhong, Shaanxi, ini sungguh tak wajar.

Sebuah perusahaan di Hanzhong baru-baru ini menghebohkan publik karena memaksa para karyawannya memakan ulat hidup-hidup karena tidak memenuhi target penjualan.

Menurut China News Service, para karyawan yang gagal memenuhi target penjualan ini dikumpulkan di sebuah mal di tengah Kota Hanzhong. Sebanyak 60 karyawan yang rata-rata masih muda diajak rapat.

Salah seorang pria membuka tasnya. Dan ternyata tas tersebut berisi ulat-ulat yang masih hidup, minuman beralkohol, sumpit dan cangkir. Para karyawan yang gagal mencapai target disuruh maju satu per satu untuk memakan ulat hidup yang telah dicampur dengan alkohol.

Tampak enam orang dengan terpaksa menerima hukuman tersebut tanpa bisa mengelak.Tiap karyawan harus makan empat ekor ulat untuk setiap klien yang "hilang". Sementara seorang perempuan yang tengah hamil memilih mundur karena mengkhawatirkan kesehatan bayi yang ada di dalam perutnya.

Hukuman semacam ini ternyata telah diberlakukan sejak lama. Pemimpin perusahaan yang bernama Cao ini telah menjadikan hukuman ini sebagai ritual. Sebelumnya para karyawan yang gagal mencapai target disuruh makan cumi-cumi hidup dan semut. 

Menurut Cao, hukuman ini sebagai "penebusan dosa" mereka, sehingga pada bulan berikutnya kegagalan ini tak akan terulang.

Sementara undang-undang tenaga kerja di Tiongkok mengatakan, perusahaan dilarang melakukan hukuman yang menyebabkan kerusakan fisik. Jika dilanggar, perusahaan harus memberikan kompensasi.

Di Tiongkok hukuman semacam ini masih populer di kalangan perusahaan. Sebelumnya perusahaan lain juga menghukum karyawannya yang gagal mencapai target dengan merangkak, menelan pare, dan lainnya.

Kita masih beruntung sebagai pekerja di Indonesia.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini