Sukses

Tips Menjadi Buzzer yang Disukai Brand

Jumlah pengguna internet indonesia saat ini diperkirakan mencapai 88 juta orang.

Citizen6, Jakarta Jumlah pengguna internet indonesia saat ini diperkirakan mencapai 88 juta orang. Dari pengguna sebanyak itu mayoritas mereka sangat akrab dengan social media seperti blog, twitter, facebook, youtube dan instagram. Bahkan Jakarta pernah dinobatkan sebagai ibu kota Twitter karena penggunanya paling aktif dibanding di negara-negara lain.

Sosial media kemudian melahirkan tokoh-tokoh yang sebelumnya tidak dikenal sebelumnya. Mereka sangat aktif memanfaatkan social media untuk berkomunikasi dan meluaskan jaringan. Karena konten postingan mereka menarik, akun social media mereka difollow atau diikuti oleh ribuan bahkan jutaan orang. Karena postingan mereka dianggapp bisa mempengaruhi opini publik, lalu para brand mengendorse-nya untuk mengenalkan produknya ke masyarakat luas. Mereka biasa disebut buzzer atau Key Opinion Leader

Bincang Sore, Senin 7 September 2015 pukul 17:00 WIB bersama para buzzer, Swastika Nohara, Ani berta dan Digital Head of Juara Agency Wiwik W. Dalam perbincangan seru yang dipandu oleh Fany ini, masing-masing buzzer sharing tentang pengalaman dan memberikan tips-tips yang sangat menarik bagaimana menjadi seorang buzzer atau Key Opinion Leader.

Ternyata menjadi buzzer tak semudah yang dibayangkan banyak orang, berciap-ciap di Twitter, mempunyai follower banyak lalu di endorse sebuah brand. Padahal tak sesederhana itu. Menurut Swastika yang mempunya akun Twitter @SabaiX perlu kreativitas dalam mencipta kontent di setiap akun social media yang dipakainya. Menurutnya setiap aplikasi mempunyai karakter yang berbeda satu sama lain.

Bertempat di lantai 14 SCTV Tower, Tika yang juga seorang novelis dan juga penulis skenario film ini mengisahkan awalnya menjadi buzzer, saat itu ia sedang melakukan kultwit, posting di twitter dengan tema tertentu secara berkesinambungan) lalu ada sebuah brand yang menghubunginya untuk mengkampanyekan sebuah produk.

Berbeda dengan Swastika, Ani Berta mengawali "karir"nya sebagai buzzer profesional karena si brang melihat potensi dirinya di blognya. Karena blognya yang aktif, dan banyak yang membaca, akhirnya sebuah brand menghubunginya untuk mengkampanyekan sebuah produk. i

Sebagai buzzer, Swastika dan Ani Berta juga memberikan tips bagaimana menjadiseorng buzzer, selain harus aktif di akun-akun social media yang sedang trend, juga harus bisa menciptakan konten yang kreatif dan original. Selain itu harus terus selalu membangun networking.

Bagaimana menjadi seorang buzzer yang disukai brand? Menurut Wiwik W, Digital Head of Juara Agency buzzer yang disukai brand adalah buzzer yang kooperatif, kreatif dan tidak itung-itungan. Artinya, selain harus kreatif dalam mencipta konten sesuai guideline-nya, seorang buzzer juga harus bisa menciptakan konversasi sehingga kampanye yang sedang dilakukan bisa menjadi viral.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

***Ingin berdiskusi peristiwa yang sedang tren, kuliner, kecantikan dan uniknya dunia yuk klik di http://forum.liputan6.com/

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.