Sukses

Nigeria dan Bank Dunia Akan Berikan 50 Ribu Anak Muda Pelatihan Digital Skills

Fokus dalam proyek ini adalah untuk mendukung kaum muda dengan membekali mereka keterampilan digital (digital skills).

Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia dan Kementerian Pendidikan Federal Nigeria menargetkan untuk melatih minimal 50 ribu anak muda di negeri Afrika tersebut. Anak-anak muda ini diberdayakan dengan berbagai keterampilan digital (digital skills).

Melalui Proyek IDEAS yang merupakan bagian dari Kementerian Pendidikan Federal (FME), dan Bank Dunia akan memberikan pelatihan kejuruan langsung untuk membantu anak muda mengakses pekerjaan yang sesuai. Mereka juga akan memberikan dukungan pasca-penempatan untuk membantu pekerjaan yang berkelanjutan bagi para pelajar yang memilih untuk masuk ke pasar tenaga kerja (labour market).

Fokus dalam proyek ini adalah untuk mendukung kaum muda, baik yang baru saja lulus maupun yang putus sekolah. Seluruh anak muda yang tertarik untuk mendapatkan keterampilan digital, keterampilan dasar, atau keterampilan khusus perdagangan dapat mengikuti proyek ini.

Dalam Pertemuan Tinjauan Tengah Periode FME/IDEAS di Abuja, melansir dari Vanguard, Dilip Parajuli, Senior Economist Education Global Practice di Bank Dunia, mengatakan, dalam proyek khusus ini, targetnya tidak terlalu besar, hanya 50 ribu penerima manfaat.

Parajuli menjelaskan Bank Dunia percaya jumlah tersebut adalah jumlah yang sangat kecil mengingat setiap tahunnya ada 3,6 juta anak muda yang masuk ke pasar tenaga kerja. Namun, Bank Dunia berusaha semaksimal mungkin dengan menggunakan pendekatan kecil, seperti 50 ribu, 100 ribu, atau mungkin dua ratus hingga tiga ratus ribu peserta.

“Kami tidak dapat mendukung di semua tempat dengan jumlah yang besar, namun yang dapat kami dukung adalah dengan menggunakan pendekatan ini, mungkin 50.000, mungkin 100.000, atau mungkin 200, atau 300.000,” ujarnya.

Parajuli juga mengatakan alasan mengapa proyek ini berskala kecil adalah karena mereka ingin agar Pemerintah Nigeria menggunakan proyek ini sebagai sebuah platform.

"Yang saya maksud dengan platform adalah sebuah pendekatan yang berhasil, melalui proyek ini, yang dapat ditingkatkan dengan cepat dan diterapkan dalam jumlah besar di seluruh negeri,” jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pendekatan Hemat Biaya

Bank Dunia dalam satu setengah tahun ke depan mendukung Pemerintah Nigeria untuk mencapai pemahaman dalam menemukan cara pendekatan modalitas yang hemat biaya, terukur, dan dapat diimplementasikan dengan menjangkau lebih banyak lagi anak muda yang membutuhkan keterampilan ini.

Saat ini, mereka fokus untuk menyelesaikan semua komponen tepat waktu dalam lima tahun, dari mulai proyek ini disetujui pada awal tahun 2020 hingga Juni 2025.

Selanjutnya, Parajuli menjelaskan tantangan dalam proyek ini adalah persetujuan Majelis Nasional yang terlambat sehingga menyebabkan penundaan.

Menurutnya, pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung proyek ini mencapai kesepakatan atau menyiapkan sarana agar dapat menghasilkan manfaat, serta membuka pintu bagi mitra lain untuk melanjutkan proyek ini.

Ekonom tersebut menjelaskan bahwa Bank Dunia sedang mencoba melihat bagaimana mereka dapat membantu pemerintah karena mereka mencoba melihat bagaimana ide-ide tersebut dapat berkontribusi.

"Saya yakin ada proyek-proyek lain juga, tetapi proyek khusus ini sangat menarik bagi kami. Bagaimana hal ini dapat diimplementasikan dan bagaimana desain proyek dapat diubah untuk menghasilkan dampak yang maksimal,” jelasnya.

Sementara itu, Komisioner Pendidikan Negara Bagian Abia, Prof. Uche Eme Uche memuji Pemerintah Federal dan Bank Dunia untuk program pemberdayaan pemuda dengan keterampilan digital.

Prof. Uche mengatakan, di negara bagiannya, gubernur menekankan perlunya pembenahan sektor pendidikan karena selama 24 tahun, sektor pendidikan belum mendapatkan perhatian yang semestinya.

“Jadi, pemerintah menyatakan sektor pendidikan dalam keadaan darurat. Sejak saat itu, kami membenahi kebijakan yang menyangkut pendidikan,” jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.