Sukses

Jangan Mau Terjebak, Waspadai Modus Penipuan Mendompleng Belanja Online!

Selain sisi kemudahan dalam bertransaksi jual beli, namun ada sisi lainnya yang perlu diwaspadai saat belanja online.

Liputan6.com, Jakarta - Transformasi digital masa kini sangat berpengaruh ke berbagai lini kehidupan, salah satunya saja adalah gaya berbelanja.

Dulu ketika ingin membeli sesuatu, maka perlu mendatangi tokonya secara langsung. Namun kini, dengan berbagai kecanggihan dan kemudahan yang didapat dari transformasi digital, berbelanja bisa dilakukan di rumah dengan modal telepon genggam dan koneksi internet saja alias belanja online.

Namun, kemudahan dunia digital ini justru menjadi pisau bermata dua. Selain sisi kemudahan dalam bertransaksi jual beli, namun ada sisi lainnya yang perlu diwaspadai. 

Ada berbagai modus penipuan yang mendompleng sistem transaksi online, bahkan bisa berujung ke pencurian data pribadi atau phising. Hal ini tentu merugikan pembeli.

Apa yang perlu diperhatikan agar terhindar dari berbagai macam modus penipuan online ini? Yuk simak ulasan Cek Fakta Liputan6.com berikut ini:

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kejahatan Siber pada Momen Belanja Akhir Tahun

Ketika berbelanja di platform e-commerce, di waktu-waktu tertentu biasanya terdapat diskon besar-besaran untuk memperingati hari tersebut. Momen-momen seperti inilah yang kerap kali dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan kejahatan siber.

Korban biasanya dijebak hingga akhirnya terjerumus dalam perangkap para penipu. Hal ini lah yang diungkapkan oleh perusahaan keamanan Kaspersky yang memberikan beberapa ancaman yang dapat mengintai pengguna aplikasi belanja online.

Kaspersky mengingatkan para pengguna terkait bahayanya dampak penipuan itu dapat berupa phising dan malware. Biasanya para pengguna terjebak ke dalam dua hal tersebut dikarenakan tidak mengetahui bahwa email, pemberitahuan, notifikasi ataupun link yang diberikan penipu merupakan jenis scammer.

Kejahatan siber lainnya ternyata dapat dilakukan melalui fasilitas WiFi publik, dimana di tempat umum biasanya tersedia secara gratis. Tapi hal ini justru perlu diwaspadai ya!

Bahkan pada saat ini, kejahatan siber tidak hanya memakan korban para pembeli atau pengguna e-commerce, tapi juga berdampak ke toko-toko online yang alami kebocoran data.

Jika kamu ingin tahu lebih mendalam terkait masalah ini, silahkan kunjungi artikel berikut ini...

3 dari 4 halaman

Iming-iming Penipuan yang Menggiurkan

Biasanya yang membuat pembeli terlena akan penipuan online, dikarenakan iming-iming yang diberikan penipu sangatlah menggiurkan. Mulai dari harga yang sangat murah, gratis barang yang tidak wajar jumlahnya, bahkan hadiah uang ratusan sampai miliaran rupiah, hp canggih, mobil dan lain sebagainya.

Jangan terburu senang lantaran mendapat diskon maupun hadiah besar, terlebih ketika kita sedang “kere” dan membutuhkan banyak uang. Biasanya hati nurani akan bergejolak ingin menerima hadiah sebesar itu. Namun, hal itu patut untuk dicurigai dulu kebenaran informasinya, karena dikhawatirkan hanya sebatas modus penipuan.

Nah untuk mengetahui lebih lanjut tips aman ketika berbelanja online dan agar tidak gampang tergiur dengan modus-modus tersebut, simak ulasan tim Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.