Sukses

Ragam Hoaks Pesan Berantai, dari Penculikan Anak hingga Kerusuhan di Plumpang

Hoaks berupa pesan berantai kerap beredar di masyarakat dalam beragam tema. Hoaks ini tentu sangat berbahaya karena bisa menimbulkan keresahan.

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks berupa pesan berantai kerap beredar di masyarakat dalam beragam tema. Hoaks ini tentu sangat berbahaya karena bisa menimbulkan keresahan.

Lalu apa saja hoaks berupa pesan berantai terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Catut Nama Direktorat Jenderal Pajak Minta Masyarakat Unduh Aplikasi

Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak yang meminta masyarakat mengunduh aplikasi tertentu. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai yang beredar disebutkan bahwa penerima pesan mendapatkan dokumen pajak berupa dokumen softcopy dan hardcopy.

Dokumen hardcopy akan dikirimkan ke alamat penerima dan untuk dokumen softcopy, penerima diminta menginstall sebuah aplikasi untuk dapat mengakses dokumen tersebut.

Lalu benarkah pesan berantai mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak yang meminta masyarakat mengunduh aplikasi tertentu? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Berisi Penculikan dan Pembunuhan Anak dengan Diambil Organ Dalamnya di Depok

Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Oktober 2018.

Berikut isi postingannya:

"Foto dari Babinsa Depok terkait korban penculikan dan pembunuhan target anak2 umur 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya. Korban anak warga depok pelaku sdh tertangkap 2 hari lalu warga Cibinong laki-laki dan perempuan.

Korban lainnya 3 anak diambil organ jantung dan mata. Kita tetap waspada jaga anak cucu di rumah dan sekolahan. Info ini bukan hoax. Langsung dr petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam."

Lalu benarkah pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Imbauan Hindari Priok karena Ada Kerusuhan Usai Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang

Beredar di media sosial postingan pesan berantai yang menyebut ada kerusuhan di Plumpang usai terjadi kebakaran di Depo Pertamina. Pesan berantai itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Maret 2023.

Berikut isi postingannya:

"Akibat kebakaran tangki minyak di plumpang, daerah tanah merah hancur, ada lebih dari 1.100 KK kehilangan tempat tinggal. Terjadi chaos....rupanya disinyalir banyak warga tanah yg punya latar belakang hitam (preman). Saat ini mereka menjarah ke sekeliling priok. Daerah perumahan sekitar kelapa gading dijaga tentara. Bagi teman² yg ada rencana bepergian ke daerah tanjung priok atau melewati tj. Priok dihimbau utk menunda dulu perjalanannya. Sekalipun lewat tol di daerah priok juga hindari dulu. Dwmikian info dari saudara kita di daerah priok."

Lalu benarkah postingan pesan berantai yang menyebut ada kerusuhan di Plumpang usai terjadi kebakaran di Depo Pertamina? Simak dalam artikel berikut ini...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.