Sukses

Jelang Pemilu, Bawaslu dan KPU Harus Dorong Pembuatan Konten Melawan Hoaks

Indikator sukses atau tidaknya Bawaslu dan KPU bisa dilihat dari konten yang diproduksi masyarakat terkait perang melawan hoaks.

 

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang tahun politik, Hariqo Satria, Pengamat Medsos Komunikonten dan CEO Global Influencer School menjelaskan, dari tahun ke tahun, kandidat calon presiden dalam pemilu selalu menjadi sasaran pemberitaan hoaks di media sosial.

Menurut Hariqo, ada tiga model hoaks yang ditemukan sejak 2014 sampai 2019 terkait pemilu. Yaitu hoaks yang menyerang kandidat, penyelenggara, dan hoaks yang membuat kekacauan di masyarakat.

“Maka itu, semua tim sukses dan capres manapun agar selektif memilih tim media sosial. Pastikan orang-orang yang direkrut betul-betul mencintai bangsa ini bukan hanya mencintai kandidatnya,” ucapnya dalam diskusi Virtual Class bertemakan “Kasus Covid-19 Terus Terkendali, Bagaimana Agar Tetap Landai? – Waspada Hoaks Politik dan Hate Speech Jelang Pemilu”, yang digelar Liputan6.com, Rabu (21/12).

Ia juga menjelaskan, indikator sukses atau tidaknya Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa dilihat dari konten yang diproduksi masyarakat terkait perang melawan hoaks.

Menurutnya, tugas dari Bawaslu dan KPU saat ini adalah memastikan dan mendorong bagaimana masyarakat terlibat dalam pembuatan konten-konten melawan hoaks. Potensi dalam membuat konten masuk dalam ruang lingkup universitas atau fakultas yang perlu diajak dalam pembuatan konten yang menarik.

Ia juga menambahkan, perlunya kesadaran bahwa semua konten ada yang memproduksi dan semua konten memiliki tujuan tertentu. Tak hanya memahami edukasi, namun perlu adanya contoh nyata dalam menanggulangi pemberitaan hoaks di media maupun di kehidupan sekitar.

Dalam Virtual Class ini, selain Hariqo, hadir juga dr. Dirga Sakti Rambe sebagai pembicara. Vaksinolog ini bicara tentang tips-tips yang bisa diterapkan masyarakat agar ikut bisa menekan kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai melandai.

Gloria Natali/Universitas Multimedia Nusantara

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.