Sukses

Kominfo Sebut Literasi Digital Bantu Masyarakat Pahami Perlindungan Data Pribadi

Korban kebocoran data pribadi melapor ke otoritas yang berwenang.

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati menilai, literasi digital adalah salah satu cara untuk membantu masyarakat memahami perlindungan data pada tingkat dasar.

"Kami punya (program) berjenjang. Untuk masyarakat umum ada Indonesia Makin Cakap Digital," kata Devie dilansir dari Antara, Jumat (19/8/2022).

Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar selama dua tahun belakangan, pandemi membuat semua orang mendadak harus bisa menggunakan teknologi digital. Menurut Devie, ruang digital semestinya dipahami sebagai ruang publik.

Jika akun media sosial diibaratkan sebagai rumah digital, maka ada banyak orang yang bisa melihat isi rumah tersebut. Melalui program literasi digital, warganet diharapkan bisa lebih menyadari dan bijak soal apa yang mereka bagikan di media sosial.

Saat ini banyak ditemukan permainan di media sosial yang meminta pengguna menyebutkan data pribadi, seperti menyebutkan nama ibu kandung dan alamat rumah.

Menurut Devie, ada kalanya seseorang tidak sadar dia sedang menyebarkan data pribadinya di media sosial. Ia mengatakan, orang yang membagikan datanya di media sosial tidak melulu memiliki tingkat literasi yang rendah.

"Edukasi mengenai pelindungan dan keamanan data tidak hanya soal bagaimana supaya data tidak bocor, tapi, juga apa yang harus dilakukan ketika data bocor," ucap Devie.

Devie mengutip riset dari Universitas Gadjah Mada, bahwa masih ada korban data bocor, misalnya pinjaman online ilegal, yang enggan melapor antara lain karena malu dan menerima kejadian itu sebagai musibah.

Dia menyarankan, korban kebocoran data pribadi melapor ke otoritas yang berwenang supaya kasus tersebut bisa ditelusuri. Dengan melapor, ia juga membantu orang lain yang mengalami masalah serupa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.