Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Gempa Jepang dalam Video Ini Memicu Tsunami Tonga

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video gempa Jepang pemicu tsunami Tonga

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video gempa Jepang pemicu tsunami di Tonga. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 17 Januari 2022.

Klaim video gempa Jepang pemicu tsunami di Tonga menampilkan sejumlah orang sedang berada di dalam ruang yang di dalamnya terdapat sejumlah monitor, bangku dan meja. Kondisi di dalam ruangan tersebut berguncang sehingga membuat sejumlah barang bergeser dan jatuh.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Gempa Jepang kemarin 8 SR yg menyebabkan tsunami di Tonga, karena pondasi rumah dan gedung di Jepang memakai sistem tahan gempa jadi meski diguncang gempa 8 SR bangunan tetap kokoh.Peringatan dini gempa dan tsunami Jepang juga bagus meminimalisir korban."

Benarkah video gempa Jepang pemicu tsunami Tonga? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video gempa Jepang pemicu tsunami Tonga dengan menggunakan Yandex.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video gempa Jepang pemicu tsunami Tonga

Penelusuran mengarah pada sejumlah situs, salah satunya video berjudul "地震発生時 福島テレビ報道フロア" yang dimuat akun YouTube resmi media Jepang FNN311, pada 1 September 2012. Video tersebut identik dengan kalim.

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video gempa Jepang pemicu tsunami Tonga

Dalam tayang video tersebut terdapat narasi mengenang peristiwa gempa Fukushima pada 3 November 2011.

Akun YouTube resmi media Jepang FNN311 memberikan keterangan video yang sudah diterjemahkan kedalam bahas Indonesia sebagai berikut:

"Cuplikan: Penangkapan gempa dari saat terjadinya di ruang Berita Fukushima TV. Orang-orang bereaksi dengan ribut terhadap goncangan yang tidak normal. Beberapa dengan panik menahan monitor TV di atas loker. Sebagian besar dari mereka berpegangan pada meja mereka, tidak dapat berdiri tegak dalam keadaan seperti itu. Getaran yang lebih kuat pecah dan benda-benda jatuh dari rak dan meja dengan kuat. Jeritan terbang melintasi ruangan, lampu berkedip dan hampir padam. Di tengah goncangan yang berkepanjangan, anggota staf mulai memastikan skala intensitas di daerah lain, dalam rangka melaksanakan tugas pekerjaan mereka."

 

Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'penyebab tsunami Tonga', penelusuran mengarah pada artikel berjudul "BMKG: Letusan Gunung Api di Pasifik Picu Tsunami di Tonga, Indonesia Tak Terdampak" yang dimuat situs liputan6.com, pada 16 Januari 2022.

Dalam situs Liputan6.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya erupsi gunung api bawah laut di wilayah Tonga, sebuah negara pulau di Pasifik, pada 15 Januari 2022 pukul 11.27 WIB dengan koordinat 20,5 derajat lintang selatan dan 175,4 derajat bujur barat.

"Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi bahwa erupsi gunung api tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Tonga, Papua Nugini, dan Australia," jelas BMKG dalam pernyataan resmi, Minggu (16/1/2022).

BMKG menjelaskan, berdasrkan hasil observasi muka laut yang dilakukan oleh PTWC, letusan gunung api tersebut menimbulkan tsunami di daerah Twofold Bay, Australia pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 19.05 WIB dengan ketinggian 67 cm dan di daerah Lombrum Manus Island, Papua New Guinea pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 20.00 WIB dengan ketinggian 20 cm.

 

Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=bAlrizLNN9M

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video gempa Jepang pemicu tsunami Tonga tidak benar.

Gempa tersebut terjadi pada 3 November 2011, sedangkan tsunami Tonga terjadi 15 Januari 2022 disebabkan oleh erupsi gunung api bawah laut di wilayah Tonga, sebuah negara pulau di Pasifik.

 

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.