Sukses

Kumpulan Hoaks Terkait Covid-19 dengan Anak

Berikut hoaks terkait Covid-19 pada anak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks terkait Covid-19 pada anak beredar di media sosial, ini tentu menimbulkan kekhawatiran jika kita mudah percaya tanpa memastikan kebenaran informasi yang didapat.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi terkait Covid-19 pada anak, hasilnya sejumlah informasi terbukti hoaks.

Berikut hoaks terkait Covid-19 pada anak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Anak-anak Kebal Virus Corona Covid-19

Klaim tentang anak-anak kebal dari virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Afrilzal Umi Umi pada 30 Mei 2021 lalu.

Akun Facebook Afrilzal Umi Umi mengunggah video berdurasi 1 menit 5 detik berisi pernyataan seorang wanita yang menyebut bahwa virus corona Covid-19 tidak berpengaruh kepada anak-anak.

"Coba beri komentar kalian,,, Apa benernya itu anak anak kebal terhadap virus covid," tulis akun Facebook Afrilzal Umi Umi.

Konten yang disebarkan akun Facebook Afrilzal Umi Umi telah 26 kali ditayangkan dan mendapat 7 respons dari warganet.

Benarkah klaim anak-anak kebal dari virus corona Covid-19? Berikut penelusurannya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tentang anak-anak kebal dari virus corona Covid-19 ternyata tidak benar. Faktanya, anak-anak tidak kebal terhadap Covid-19.

 

2. AstraZeneca Hentikan Uji Klinis Vaksin Covid-19 karena Ada Anak yang Meninggal Dunia

Beredar di media sosial postingan terkait AstraZeneca yang menghentikan uji klinis vaksin covid-19 karena ada anak yang meninggal dunia. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya bernama Kylie Downing. Dia mempostingnya di Facebook pada 12 April 2021.

Dalam postingannya terdapat cuplikan artikel berjudul "Children in Oxford died after AstraZeneca administration" atau dalam Bahasa Indonesia "Anak-anak di Oxford meninggal setelah administrasi AstraZeneca"

Selain itu terdapat juga narasi: "In Oxford, researchers have started testing the AstraZeneca vaccine in children…Those experiments with children have now stopped. There have been severe side effects...such as SIDS...Some children have died."

atau dalam Bahasa Indonesia "Di Oxford, para peneliti telah mulai menguji vaksin AstraZeneca pada anak-anak ... Eksperimen terhadap anak-anak itu sekarang telah berhenti. Ada efek samping yang parah ... seperti SIDS ... Beberapa anak telah meninggal."

Lalu benarkah AstraZeneca menghentikan uji klinis vaksin covid-19 karena ada anak-anak yang meninggal dunia? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang mengklaim AstraZeneca menghentikan uji klinis vaksin covid-19 karena ada anak-anak yang meninggal dunia adalah tidak benar. Faktanya uji klinis pada anak-anak ditunda karena masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kasus hubungan vaksin AstraZeneca dengan pembekuan darah yang sangat jarang terjadi pada orang dewasa.

 

3. Kandungan Vaksin Ini Bisa Sebabkan Leukemia Pada Anak

Netizen di Facebook sedang ramai membicarakan kandungan yang berada di vaksin, formaldehida bisa menimbulkan leukemia di kalangan anak-anak. Klaim ini dimulai dari cerita seseorang yang berprofesi sebagai pembalsem selama 18 tahun.

Dalam klaim tersebut, pembalsem kawakan itu melihat banyak kasus kematian pada anak-anak. Dia pun menyimpulkan kalau kematian pada anak-anak disebabkan leukemia karena sering disuntik vaksin.

Begini narasi yang beredar dan sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:

"Saya pembalsem selama 18 tahun. Anak-anak sekarang disuntik dengan lusinan vaksin daripada yang kita terima saat masih anak-anak. Salah satu bahannya adalah formaldehida (digunakan sebagai pengawet vaksin). Kanker anak nomor satu adalah leukemia."

Postingan seperti ini berada di akun Facebook atas nama Kimberly Hawkins Little. Unggahan di akun itu sudah dibagikan ratusan kali oleh pengguna akun Facebook lainnya.

Lalu, benarkah kandungan yang berada di vaksin, formaldehida bisa menimbulkan leukemia di kalangan anak-anak? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim soal kandungan yang berada di vaksin, formaldehida bisa menimbulkan leukemia di kalangan anak-anak adalah informasi yang salah. Faktanya, leukimia pada anak-anak bisa disebabkan karena faktor keturunan.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.