Sukses

Simak Kumpulan Video Hoaks Seputar Covid-19

Berikut informasi video hoaks seputar Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah video yang memuat informasi seputar Covid-19 yang beredar di media sosial. Setelah ditelusuri, video tersebut terbukti memuat informasi palsu alias hoaks.

Video yang telah terbukti palsu hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, di antaranya video jenazah korban Covid-19 di Probolinggo yang diklaim hilang bola matanya dan video pesan terakhir Bupati Situbondo sebelum meninggal akibat Covid-19.

Berikut informasi video hoaks seputar Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Jenazah Korban Covid-19 di Probolinggo Hilang Bola Matanya

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan video hilangnya bola mata pada jenazah korban Covid-19 di Probolinggo.

Video yang beredar menampilkan jenazah seorang yang dibuka kain kafannya dan pada bagian matanya terdapat darah.

Video tersebut diberi narasi sebagai berikut:

"Video pasien divonis COVID-19 di probolinggo, keluarga tidak percaya, trus dibuka padahal pihak petugas sdh melarang, setelah dibuka KEDUA BOLA MATA sdh hilang, dg kondisi darah masih bercucuran......"

Lalu benarkah ada jenazah korban covid-19 yang bola matanya hilang di Probolinggo?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Video yang menyebut ada jenazah korban covid-19 yang hilang bola matanya adalah hoaks.

Keluarnya darah pada bagian mata tersebut akibat pasien menderita sakit stroke dan darah tinggi, sehingga ada pembuluh darah yang pecah, bukan karena matanya hilang.

 

2. Video yang Diklaim Gambarkan Mayat Korban Covid-19 di Rusia

Beredar di media sosial video berisi penurunan mayat yang disebut korban covid-19 dari Rusia. Video tersebut diberi narasi sebagai berikut:

"Di rusia sekali kubur 200 mayat.tuh satu apartement mati semua.tuh mayat direntengin sekali sepuluh.di truk dah penuh mayat ... Ya Tuhan Lindungi lah kami dari wabah covid-19 ini ... Rusia mengakui punya vaksin sputnik, tapi koq corona bertambah terus dan pertambahan harian termasuk tinggi."

Lalu benarkah video tersebut merupakan mayat korban covid-19 di Rusia?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang disebut menggambarkan mayat korban Covid-19 di Rusia adalah tidak benar. Faktanya mayat tersebut merupakan manekin untuk syuting sebuah video klip seorang rapper Rusia bernama Husky.

 

3. Video yang mengklaim Swedia Bebas Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan sebuah pesan berisi video terkait Swedia yang diklaim sukses menangani Covid-19.

Di video tersebut terdapat beberapa potongan video yang mengklaim Swedia sukses menghentikan Covid-19 tanpa menuruti rekomendasi aliansi vaksin global.

Video tersebut juga membandingkan kesuksesan Swedia menangani covid-19 ketimbang negara lain. Ada juga klaim yang menyebut Swedia tidak ada covid-19 meski tidak ada yang memakai masker.

Korban covid-19 di Swedia juga diklaim lebih rendah ketimbang negara lain. Ada juga komentar dari Anders Tegnell, epidemiologis dari Swedia yang tak pernah lockdown dari awal.

Dalam akhir video juga ada ajakan untuk tidak mau divaksin karena bisa membuat virus semakin ganas.

Lalu benarkah beberapa klaim dalam video terkait Swedia yang sukses menangani covid-19?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim yang menyebut Swedia sukses menghadapi covid-19 adalah salah. Faktanya hingga saat ini Swedia masih melaporkan adanya kasus baru.

 

4. Video yang Memberitakan Rakyat Indonesia akan Dibunuh Vaksin China

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China yang beredar di media sosial.

Unggahan tersebut berupa video yang menampilkan siaran berita stasiun televisi CNN Indonesia berjudul "Potensi Bahaya Vaksin Covid-19".

Video yang diunggah diberikan keterangan sebagai berikut:

"Assalamualaikum...Info untuk sahabat semua...🤔Akhir tahun ini Suntik Vaksin sdh tersedia, Hati2 dgn bahaya Vaksin Covid-19 Rakyat indonesia akan dibunuh Vaksin Cina😲Yuuukkk dari sekarang kita jaga imun tubuh kita dengan ikhtiar produk kesehatan Alami dari Mci 🤗Happy Sharing💕"

Benarkah video tersebut memberi informasi rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China tidak benar.

Dalam video tersebut tidak mengulas tentang rakyat Indonesia akan dibunuh vaksin China.

Video tersebut membahas tentang peneliti PNF terhadap 40 virus Covid-19 asal Indonesia, sejumlah negara Asia Tenggara dan Wuhan. Hasilnya, 40 virus yang diteliti memiliki motif Antibody Dependent Enhancement atau ADE dan 57,5 persen mengalami mutasi dari virus Covid-19 Wuhan.

Fenomena ADE bisa menyebabkan, virus yang kembali masuk ke tubuh manusia semakin ganas setelah vaksinasi.

 

5. Pesan Terakhir Bupati Situbondo Sebelum Meninggal Akibat Covid-19

Sebuah video yang diklaim sebagai pesan terakhir dari Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto viral di media sosial. Pesan itu diklaim dibuat Dadang Wigiarto sebelum meninggal dunia akibat virus corona covid-19.

Video tersebut diberi narasi sebagai berikut:

"Pesan Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto, S.H Sebelum Meninggal Dunia Akibat Covid 19".

Dalam video, orang yang diklaim sebagai Dadang Wigiarto mengatakan:

"Gaes, jaga kesehatan, jangan disepelekan tapi juga jangan takut. Ingat covid-19 itu ada

Aku wis 3 hari isolasi di RS. Jangan disepelekan, cuci tangan, pakai masker, rasane ora enak blas, sesek demam.

Tetap semangat, jaga kesehatan semuanya, GBU all"

Lalu, benarkah klaim tersebut?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang mengklaim tentang pesan terakhir Bupati Situbondo sebelum meninggal dunia akibat virus corona covid-19 adalah hoaks karena pria dalam video bukan Dadang Wigiarto.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam  cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.