Sukses

Informasi Hoaks Seputar Covid-19, Virus Tidak Menyebar ke Udara hingga Konspirasi

Berikut informasi salah seputar Covid-19 selama sepekan.

Liputan6.com, Jakarta- Pennguna internet pun kerap disuguhkan informasi tentang virus Corona baru (Covid-19). Namun, sebelum mempercayai informasi tersebut harus dipastikan dulu kebenarannya.

Hal ini perlu dilakukan, agar kita tidak percaya terhadapa informasi yang salah dan dapat menyesatkan bahkan bisa menimbulkan kerugian.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19 yang beredar di dunia maya. Hasilnya, sebagian informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Berikut informasi salah seputar Covid-19 selama sepekan:

 

1. Pernyataan CDC Covid-19 Tidak Menyebar ke Udara dan Tak Perlu Pakai Masker  

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga tidak perlu menggunakan masker.

Klaim pernyataan CDC Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga tidak perlu menggunakan masker diunggah akun Facebook Carlo Mark, pada 23 September 2020.

Klaim yang diunggah berupa tangkapan layar dengan keterangan tulisan sebagai berikut:

"CDC Says Virus Was Never Airborne Rendering Masks Worthless".

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, tidak benar CDC menyatakan Covid-19 tidak pernah menyebar ke udara sehingga tidak perlu menggunakan masker.

CDC mengakui kemungkinan penularan melalui udara dan merekomendasikan agar masyarakat umum menggunakan masker kain untuk mengurangi penyebaran Covid-19

 

2. Informasi Cara Mengecek Pemilik SIM C Dapat Bantuan Covid-19

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi tentang cara mengecek pemilik Surat Izin Mengemudi (SIM) C mendapat bantuan Covid-19.

Informasi cara mengecek pemilik SIM C mendapat bantuan Covid-19 beredar secara berantai pada aplikasi percakapan WhatsApp. Pemilik SIM C bisa mengetahui dapat bantuan Covid-19 Rp 900 ribu per bulan selama 3 bulan, dengan cara mengunjungi tautan yang disertakan dalam informasi tersebut.

Berikut isinya:

"Monggo yang sudah punya Sim C

Boleh coba dicek apakah Sim C Anda dpt bantuan covid-19 Rp.900.000/bln selama 3 bln.

Mulai Oktober s.d Desember 2020.

di link ini:https://s.id/ektp-covid19".

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi cara mengecek pemilik SIM C mendapat bantuan Covid-19 tidak benar.

Tautan yang dicantumkan dalam artikel tersebut untuk mengetahui cara mengetahui mendapat bantuan Covid-19 hanya untuk iseng belaka.

 

3. Vaksin Flu Bisa Tingkatkan Terinfeksi Covid-19

Beredar informasi di media sosial, Facebook, yang mengklaim kalau vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19. Bahkan, tingkat risikonya bisa 10 kali lebih besar terinfeksi.

Adalah Adam Trachsel, salah satu pengguna Facebook, yang membicarakan isu vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19. Berikut ini narasi yang dia buat:

"Facebook bakal menyensor ini secepat mungkin. Vaksin flu bisa meningkatkan risiko Anda terpapar covid-19 dengan jumlah yang cukup besar, ada yang mengatakan 10 kali!"

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi yang menyebut vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19 adalah hoaks. Faktanya, penelitian para ilmuan pada Mei 2020 yang menyebut vaksin flu tidak memengaruhi risiko terhadap virus corona musiman. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

4. 48 Orang Tewas di Korea Selatan usai Disuntik Vaksin Covid-19

 Beredar di media sosial kabar soal 48 orang yang tewas usai divaksin covid-19. Kabar ini ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.

Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Riema Lee. Dia mengunggah postingan tangkapan layar berita berjudul 'Innalilahi Wainnailahi Rojiun, 48 Orang Meninggal".

Dalam tangkapan layar tersebut terdapat narasi "vaksin covid-19 alias corona kembali makan korban. Sebanyak 48 orang meninggal dunia setelah divaksin di Korea Selatan."

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Postingan yang menyebut ada 48 orang yang meninggal dunia akibat vaksin covid-19 di Korea Selatan adalah tidak benar. Faktanya kematian tersebut terjadi Korea Selatan dan tidak ada hubungannya dengan vaksin flu yang baru diadakan pemerintah.

 

5. Tidak Ada Klaster di Unjuk Rasa dan Covid-19 Cuma Konspirasi

Klaim yang menyebut tidak ada klaster di unjuk rasa dan menyebut virus corona covid-19 cuma teori konspirasi beredar di media sosial, Facebook.

Akun Facebook yang membagikan klaim ini adalah Idhaar. Dia mengunggah tangkapan layar dari akun Twitter @OposisiCerdas, yang mengkalim Covid-19 tidak ada di klaster unjuk rasa.

Begini narasi yang ada di Facebook Idhaar:

"Semakin Nyata.. CORONA Cuma Konspirasi ..Dan Hanya Alasan Untuk Bancakan Duit Rakyat.. Apa Kabar 900 Triliun Dana Corona..? Bahkan BPK Pun Tak Boleh Audit.."

Kemudian, ini adalah narasi yang ada di foto berupa tangkapan layar dari akun Twitter @OposisiCerdas:

"Patahkan Kecemasan Klaster Baru, Covid-19 Jakarta Justru Menurun Pasca Unjuk Rasa."

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim yang menyebut tidak ada klaster di unjuk rasa membuktikan virus corona covid-19 cuma teori konspirasi adalah hoaks. Faktanya, Ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif covid-19 di DKI Jakarta saat demo Undang-Undang Cipta Kerja.

Sementara jumlah kematian akibat covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 1.118.635 kematian. Angka ini lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian karena flu di seluruh dunia, yang menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia, diperkirakan sekitar 290 ribu-650 ribu orang setiap tahun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini