Sukses

WHO Minta Masyarakat Tidak Abaikan Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19

Menurut WHO, kesehatan mental selama pandemi virus corona covid-19 mulai terabaikan. Dalam survei WHO, ada 93 negara yang mengabaikan hal ini sejak Juni dan Agustus lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pandemi virus corona covid-19 memiliki dampak kehancuran pada layanan kesehatan mental secara global. WHO pun meminta tidak mengabaikan kesehatan mental.

Menurut WHO, kesehatan mental selama pandemi virus corona covid-19 mulai terabaikan. Dalam survei WHO, ada 93 negara yang mengabaikan hal ini sejak Juni dan Agustus lalu.

"Ini adalah aspek covid-19 yang terlupakan," kata direktur kesehatan mental WHO, Devora Kestel dalam konferensi media virtual, menekankan kebutuhan mendesak untuk peningkatan dana dikutip dari AFP.

Lebih lanjut, Kestel menyebut, sebelum terjadi pandemi, negara-negara menghabiskan kurang dari dua persen dari anggaran kesehatan nasional untuk kesehatan mental. Permintaan itu sekarang meningkat drastis, hingga 17 persen.

"Kepedihan, isolasi, kehilangan pendapatan dan ketakutan memicu kondisi kesehatan mental atau memperburuk kondisi yang sudah ada," katanya.

"Banyak orang mungkin menghadapi peningkatan kadar alkohol dan penggunaan narkoba, insomnia, dan kecemasan (akibat pandemi virus corona covid-19,"

WHO juga mengatakan lebih banyak data diperlukan tentang efek covid-19 pada kesehatan otak ke depannya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wabah Virus Corona

Sejak muncul pada akhir Desember 2019 di Wuhan, China, virus corona covid-19 sudah menewaskan lebih dari 1 juta orang di dunia. Total, hingga Rabu (7/10/2020), sudah ada 35,7 juta orang yang positif virus corona covid-19.

Di Indonesia sudah ada 311 ribu kasus, 11.374 di antaranya meninggal dunia. Pada Selasa (6/10/2020), ada 4.056 kasus baru di Tanah Air.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.