Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Ada Antena 5G di Masker Sekali Pakai

Kawat yang ada di dalam masker berfungsi untuk membuat pemaikaian lebih nyaman.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook kembali digemparkan dengan postingan mengenai masker. Pengguna dengan akun Catherine Scarborough menybeut di dalam masker ada antena 5G.

Begini narasinya:

 

"Ya Tuhan!! Antena 5G di masker wajah Anda. Ini lebih dari kejahatan, tolong sadar, ada bayaya lebih besar di tangan Anda."

Itu merupakan postingan Catherine Scarborough yang diunggah pada 9 Juli lalu. Antena 5G ini memang sempat ramai dibicarakan karena bisa merusak kekebalan tubuh.

Lalu, benarkah ada antena 5G di masker yang biasa digunakan hanya untuk sekali pakai?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran dari isu tersebut. Tim menemukan sebuah artikel di Liputan6.com yang dimuat pada 28 Juli 2020. Artikel itu berjudul: "Viral Kawat dalam Masker Medis Disebut Antena 5G Pembunuh, Ini Faktanya".

Artikel itu mengambil penjelasan dari Dr. April Baller, pakar pengendalian infeksi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). "Temukan bagian atas dari masker, bagian itu biasanya ditandai dengan adanya strip logam."

Baller menginstruksikan para pengguna untuk memakai masker kemudian menambahkan, "Cubit strip logam itu untuk menyesuaikannya dengan bentuk hidung Anda."

Artikel yang diedit oleh Tanti Yulianingsih ini juga memaparkan penjelasan sebuah video dari program Bloomberg QuickTake News, Seto Wing Hong, salah satu direktur di Pusat Kolaborasi Bidang Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Menular WHO, menunjukkan bagian atas masker.

"Bisakah Anda melihat ini? Strip logam yang kuat, kecil, dan tebal ini? Ini untuk menunjukkan bahwa Anda harus meletakkannya di atas. Mengapa? Karena saat Anda mengenakan masker, Anda perlu menekannya sampai menjepit hidung Anda, lalu Anda menarik masker ke bawah."

Strip logam atau kawat pada masker bedah memungkinkan masker itu untuk "dibentuk sesuai dengan hidung penggunanya agar lebih nyaman dipakai," menurut juru bicara 3M, produsen alat pelindung diri (APD), seperti dilansir Xinhua, Selasa (28/7/2020).

Terkait risiko kesehatan dari 5G, WHO pada Februari lalu mengatakan melalui situs webnya, "Setelah melakukan banyak penelitian, tidak ada dampak kesehatan yang merugikan terkait dengan paparan teknologi nirkabel."

Dalam Cek Fakta sebelumnya, yang ditulis pada 23 Juli 2020, Tim Cek Fakta Liputan6.com juga sudah membantah sebuah akun Facebook yang menyebut jaringan 5G bisa merusak kekebalan tubuh. Tim menulisnya dalam artikel yang berjudul: 'Cek Fakta: Tidak Benar Virus Corona Flu Biasa dan Jaringan 5G Bisa Rusak Kekebalan Tubuh'.

Dalam artikel tersebut dijelaskan kalau jaringan 5G tidak mungkin merusak kekebalan tubuh. "Fase pertama yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah adalah kekurangan makanan dan kurangnya kontak dengan sinar matahari."

Tim peneliti dari WHO juga tidak menemukan bukti dari para akhi yang menyebut penggunaan masker bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Para ahli malah menyebut makanan dan sinar matahari sangat penting untuk mendapatkan kesehatan, termasuk fungsi kekebalan tubuh.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Foto yang menyebut kalau di masker sekali pakai terdapat antena 5G adalah kesimpulan yang salah. Faktanya, kawat yang ada di dalam masker berfungsi untuk membuat pemaikaian lebih nyaman.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.