Sukses

Cek Fakta: Ratusan Karyawan Produsen Rokok Sampoerna Positif COVID-19?

Viral kabar yang mengklaim ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Viral kabar yang mengklaim ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif virus corona baru (COVID-19).

Kabar tersebut merupakan unggahan akun Facebook EkoYono yang dibagikan ke gruo SURABAYA INFORMASI, unggahan tersebut berupa tautan artikel berjudulu "Ratusan Karyawan Rokok Sampoerna Positif Covid, Dua Diantaranya Meninggal" yang dimuat situs kabarjawatimur.com.

Kabar yang diunggah pada 29 Maret 2020 tersebut telah mendapat 246 komentar dan 435 kali dibagikan.

Benarkah ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif COVID-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif COVID-19, dengan membuka artikel "Ratusan Karyawan Rokok Sampoerna Positif Covid, Dua Diantaranya Meninggal" yang dimuat situs kabarjawatimur.com, pada 29 April 2020.

Berikut isinya:

Pabrik rokok Sampoerna di Rungkut Surabaya mulai dilanda wabah Covid-19. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi yang menyatakan ada dua orang pekerja disana positif.

Joni mengatakan jika, dua pasien positif itu telah meninggal dunia pada pertengahan April lalu dan status positif.

“Keduanya sudah meninggal pada 14 April lalu,” sebut Joni, Rabu (29/4/2020), di gedung Negara Grahadi Surabaya.

Setelah diketahui 2 orang meninggal kasus positif ini kemudian dilakukan pelacakan dan didapatkan ada 165 Orang Tanpa Gejala (OTG), yang sudah dites swab PCR. Namun, hasilnya belum keluar.

Selain itu, ada 9 orang dengan gejala Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dan juga 323 orang lainnya tengah menjalani rapid test. Hasilnya, ada 100 orang diketahui positif.

Setelah hasil kesuruhan yang sudah dirapid test, dari yang 323 itu terdapat lagi 63 positif, hingga kira-kira menjadi 100 orang yang positif.

“Selanjutnya dari 100 orang positif dari rapid test itu akan menjalani Swab,” imbuh Joni.

Hingga kini, semua pekerja sudah diisolasi di salah satu hotel di Surabaya dan para pekerja tanpa gejala ini dalam keadaan sehat.

Joni sendiri belum bisa memastikan dari mana penularan pertama terjadi. Pihaknya, tengah melakukan tracing lebih lanjut, dan saat ini pabrik sudah ditutup sementara dan semua pekerja sudah diliburkan.

Dalam artikel tersebut, dua pasien positif corona telah meninggal, sedangkan 100 orang karyawan pabrik rokok Sampoerna positif dalam pemeriksaan tahap rapid test, kemudian dilanjutkan dengan swab.

Seperti dikutip dari artikel berjudul, Hasil Tes Swab Gelombang I Pegawai Sampoerna Surabaya, 34 Positif Covid-19 yang dimuat Kompas.com pada 2 Mei 2020, karyawan Sampoerna yang positif COVID-19 berjumlah 34 orang.

Artikel berjudul "Langkah yang Harus Diambil jika Hasil Tes Corona COVID-19 Anda Positif" yang dimuat situs liputan6.com, pada 4 April 2020 menyatakan, bila hasil rapid test positif, maka antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi terhadap virus lain atau virus Corona jenis lain, bukan yang menyebabkan COVID-19.

Mengacu pada hal tersebut, orang yang hasil rapid test-nya positif perlu melakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini. Tes PCR inilah yang memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona.

Dalam artikel berjudul Rapid "Test Corona Covid-19 Bukan untuk Diagnosis Virus, Ini Penjelasannya" yang dimuat liputan6.com, pada 21 Maret 2020.

Juru Bicara Penanganan Percepatan COVID-19 Achmad Yurianto menyatakan, rapid test massal bukan untuk mendiagnosis apakah seseorang positif atau tidak terkena virus corona COVID-19.

"Tes Corona massal ini baru tahap skrining saja, bukan untuk deteksi atau diagnosis pasti orang yang bersangkutan positif atau tidak kena COVID-19" kata Yurianto.

3 dari 5 halaman

Kesimpulan

Klaim ratusan ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif COVID-19 tidak benar, 100 karyawan baru positif menjalani rapid test.

Seorang yang positif rapid test beum tentu positif COVID-19, untuk memastikan seorang positif COVID-19 perlu pemeriksaan lanjutan yaitu tes swab.

Klaim dalam unggahan akun Facebook EkoYono pada 29 April 2020 tidak akurat. Hingga 2 Mei 2020, karyawan Sampoerna yang dinyatakan positif COVID-19 adalah 34, bukan 'ratusan'. 

 

 

4 dari 5 halaman

Penelusuran Fakta

Klaim ratusan ratusan karyawan produsen rokok Sampoerna positif COVID-19 tidak benar, 100 karyawan baru positif menjalani rapid test.

Seorang yang positif rapid test beum tentu positif COVID-19, untuk memastikan seorang positif COVID-19 perlu pemeriksaan lanjutan yaitu tes swab.

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini