Sukses

[Cek Fakta] Viral Penemuan Surat Suara Milik Surya Paloh yang Belum Dicoblos, Faktanya?

Viral penemuan surat suara sebanyak 4 ton di kantor Tribun Timur. Kertas suara itu disebut-sebut milik Ketum Partai Nasdem Surya Paloh. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang penemuan surat suara sebanyak 4 ton di kantor Tribun Timur, Makassar, Sulawesi Selatan, beredar di media sosial.

Kabar ini viral melalui beberapa potongan gambar tentang situasi di kantor Tribun Timur saat penemuan surat suara.

Gambar ini diunggah oleh akun Asnawi Mangku Alampada 22 April 2019. Akun ini kemudian menyebut surat suara yang ditemukan itu merupakan milik Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Palon.

"Dapat di group nah . *‼‼SALUT BUAT FPI YG MENEMUKANNYA*‼‼

*SURAT SUARA KOSONG YG BELUM DICOBLOS.....YG DISIMPAN DI TRIBUN TIMUR (MILIK SURYA PALOH)... JUMLAHNYA SANGAT BANYAK SEKITAR 4 TON BERATNYA*

👇🏽👇🏽👇🏽👇🏽👇🏽Ramaikan....!!!!," tulis akun Asnawi Mangku Alam.

Konten yang diunggah Asnawi Mangku Alam telah 13.535 kali dibagikan dan mendapat 12 komentar warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Dari penelusuran, kabar tentang penemuan surat suara di kantor Tribun Timur memang benar. Namun surat suara itu bukan milik Surya Paloh.

Fakta ini dikutip dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kominfo.go.id dengan judul artikel '[DISINFORMASI] Ditemukannya Surat Suara Belum Dicoblos Milik Surya Paloh di Tribun Timur'.

Telah beredar sebuah postingan yang memberitakan ditemukannya surat suara kosong yang belum dicoblos milik Surya Paloh di Tribun Timur jumlahnya sangat banyak sekitar 4 ton. 

Faktanya adalah hal tersebut tidak benar karena surat suara yang dimaksud adalah surat suara rusak atau cacat cetak yang akan dimusnahkan.

Sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut, kantor Tribun Timur merupakan tempat pencetakan untuk surat suara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul berita 'Penjelasan KPU Terkait Penemuan Form C1 4 Ton di Kantor Media'.

Liputan6.com, Makassar - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku belum mengetahui persis isi dalam video youtube yang viral.

Dalam video tersebut dikabarkan bahwa Front Pembela Islam (FPI) telah menemukan sekitar 4 ton surat suara form C1 Pemilihan Umum 2019 yang menumpuk di Kantor Tribun Timur.

Koordinator Divisi Perencanaan, Keuangan, dan Logistik KPU Sulsel, Syarifuddin Jurdi mengatakan surat suara form C1 untuk Sulsel itu dicetak di tiga tempat. Form C1 untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD), kata dia, dicetak di Kudus, Jawa Tengah.

Selanjutnya form C1 untuk Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) RI dicetak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Dan khusus untuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota sendiri, di cetak di Makassar yaitu di Tribun.

"Jadi Tribun itu hanya mencetak form C1 untuk DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota," kata Syarifuddin via telepon, Senin (22/4/2019).

Ia mengatakan, pada 16 April 2019, ada tumpukan surat suara yang dimusnahkan di Kantor Tribun Timur. Di mana saat pemusnahan surat suara tersebut, turut dihadiri oleh seluruh pihak terkait. Yakni Kapolda Sulsel, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), pihak KPU sendiri serta diliput oleh seluruh media.

"Boleh jadi itu yang dimaksud. Setelah pemusnahan surat suara dilakukan, kita tak lagi ada hubungan dengan Tribun," Syarifuddin menandaskan.

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang surat suara milik Surya Paloh di kantor Tribun Timur, Makassar ternyata tidak benar. Surat suara itu bukan milik Surya Paloh, melainkan surat suara yang rusak.

Narasi yang dibuat dan dibagikan sengaja diplintir dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini