Sukses

Bos Ducati Ungkap Cara Bikin Lebih Banyak Aksi Salip di MotoGP, Tiru Teknologi DRS F1?

Bos Ducati ingin MotoGP meniru aturan di F1 dimana pembalap dimungkinkan untuk gunakan DRS untuk salip pembalap lain. Dia yakin perubahan aturan bisa bikin balapan lebih seru.

Liputan6.com, Jakarta Bos Ducati Gigi Dall'lgna punya cara untuk membuat MotoGP ramai lagi dengan aksi overtaking atau salip menyalip di trek lurus. Saat ini, banyak yang mengeluhkan MotoGP tak menarik karena kurangnya aksi salip menyalip.

Ducati sangat perkasa dengan perangkat pengatur ketinggian atau ride height device di bagian belakang motor. Ini kerap disamakan dengan alat di F1 yaitu Drag Reduction System atau DRS yang dimiliki semua tim F1 di mobil.

DRS berguna untuk mengurangi kurangnya gaya gravitasi. Ini membuat bodi mobil F1 lebih ngegrip ke lintasan sehingga memungkinkan untuk memaksimalkan kecepatan dan salip lawan.

Gigi menyarankan agar MotoGP meniru ini. Di Formula 1, peranti DRS diizinkan untuk dipakai di beberapa titik lintasan yang sudah ditentukan oleh penyelenggara.

Ducati sudah menggunakan alat bantu pengatur ketinggian di belakang motor. Hasilnya luar biasa, motor mereka sulit disalip lawan.

Dulu, Ducati juga punya pengatur tinggi motor di bagian depan tapi dilarang dipakai. Peranti sekarang juga mungkin dilarang di MotoGP 2026, tapi Gigi berharap ini diteruskan mulai 2027.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gigi Ungkap Cara MotoGP Lebih Seru Lagi

 

Saat ini banyak keluhan yang menyebutkan MotoGP kurang seru karena kurangnya aksi salip. Dominasi Ducati terlihat lewat Francesco Bagnaia misalnya yang sapu bersih kemenangan di MotoGP Republik Ceko lalu.

"Berdasarkan ide saya dan ide Ducati, alat pengatur ketinggian belakang motor ini seharusnya digunakan menjadi alat untuk menyalip. Misalnya, ini bisa digunakan 10 kali di setiap balapan, tak boleh lebih," katanya seperti dikutip crash.

Agar berjaln dengan baik, alat ini diharapkan benar-benar meniru DRS di F1. Penyelenggara hanya membolehkan pembalap gunakan DRS saat berada 1 detik di belakang pembalap di depannya.

 

3 dari 5 halaman

Motor MotoGP Gunakan Sayap yang Bergerak?

 

Direktur Teknologi MotoGP Corrado Cecchinelli setuju dengan pendapat Gigi Dall'lgna. Dia berpendapat alat pengatur ketinggian di belakang motor memang sukses mengurangi wheelie di motor.

Pembalap biasanya menggunakan alat itu usai melewati tikungan lambat menuju trek lurus. Seluruh bodi motor lalu turun dan ini menambah gravitasi motor dan mengurangi hambatan dari winglet motor.

Alat ini kembali normal saat pembalap masuk ke tikungan lagi. Tak seperti di F1, pembalap bebas gunakan alat ini tapi biasanya dua sampai tiga kali.

"Alat pengatur ketinggian membuat perbedaan luar biasa di aerodinamika motor. Awalnya ini memang untuk kurangi Wheelie, tapi ini juga bagus untuk aerodinamika secara keseluruhan," ujarnya.

Karena munculnya alat ini, ada pula dugaan motor bakal gunakan sayap yang bergerak. Namun ini dipastikan bakal dilarang aturan. Alat yang dipakai sekarang tidaklah seperti itu.

4 dari 5 halaman

Jadwal MotoGP Catalunya di Sirkuit Barcelona

Jumat, 1 September 2023

15.45-16.30 WIB: Latihan Bebas 1

20.00-21.00 WIB: Latihan Resmi

Sabtu, 2 September 2023

15.10-15.40 WIB: Latihan Bebas 2

15.50-16.05 WIB: Kualifikasi 1

16.15-16.30 WIB: Kualifikasi 2

20.00 WIB: Sprint Race

Minggu, 3 September 2023

14.45-14.55 WIB: Pemanasan

18.00 WIB: Balapan

5 dari 5 halaman

Klasemen MotoGP 2023, Siapa Bisa Susul Francesco Bagnaia?

Peringkat-Perubahan-Asal-Tim (Motor)-Poin (Selisih)

1 = Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP23) 251  

2 = Jorge Martin SPA Pramac Ducati (GP23) 189 (-62)

3 = Marco Bezzecchi ITA Mooney VR46 Ducati (GP22) 183 (-68)

4 = Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) 160 (-91)

5 = Johan Zarco FRA Pramac Ducati (GP23) 125 (-126)

6 ^1 Luca Marini ITA Mooney VR46 Ducati (GP22) 120 (-131)

7 Ë…1 Aleix Espargaro SPA Aprilia (RS-GP23) 117 (-134)

8 = Jack Miller AUS Red Bull KTM (RC16) 96 (-155)

9 = Alex Marquez SPA Ducati Gresini (GP22) 92 (-159)

10 = Maverick Vinales SPA Aprilia (RS-GP23) 86 (-165)

11 = Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) 73 (-178)

12 = Franco Morbidelli ITA Monster Yamaha (YZR-M1) 65 (-186)

13 = Augusto Fernandez SPA GASGAS Tech3 (RC16)* 51 (-200)

14 = Alex Rins SPA LCR Honda (RC213V) 47 (-204)

15 = Miguel Oliveira POR RNF Aprilia (RS-GP22) 40 (-211)

16 = Fabio di Giannantonio ITA Ducati Gresini (GP22) 37 (-214)

17 = Takaaki Nakagami JPN LCR Honda (RC213V) 34 (-217)

18 = Enea Bastianini ITA Ducati Lenovo (GP23) 24 (-227)

19 = Marc Marquez SPA Repsol Honda (RC213V) 19 (-232)

20 = Raúl Fernández SPA RNF Aprilia (RS-GP22) 14 (-237)

21 = Dani Pedrosa SPA KTM (RC16) 13 (-238)

22 = Lorenzo Savadori ITA Aprilia (RS-GP23) 9 (-242)

23 = Jonas Folger GER GASGAS Tech3 (RC16) 9 (-242)

24 = Pol Espargaro SPA GASGAS Tech3 (RC16) 8 (-243)

25 = Michele Pirro ITA Ducati (GP23) 5 (-246)

26 = Joan Mir SPA Repsol Honda (RC213V) 5 (-246)

27 = Danilo Petrucci ITA Ducati Lenovo (GP23) 5 (-246)

28 = Stefan Bradl GER LCR Honda (RC213V) 5 (-246)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.