Sukses

Bola Ganjil: Melihat Rivalitas Bersejarah Argentina dan Uruguay Lewat Trofi Persahabatan

Liputan6.com, Jakarta - Ada masanya kompetisi sepak bola tidak terorganisir seperti sekarang. Tim-tim pun kesulitan menguji kemampuan, sampai akhirnya ada inisiatif untuk menggelar kompetisi.

Pada panggung internasional, pertandingan pertama sepanjang sejarah tercatat pertama kali digelar tahun 1872 mempertemukan Inggris dan Skotlandia.

Dari Amerika Selatan, berlangsung rivalitas tertua di muka bumi lainnya yakni Argentina kontra Uruguay. Kedua negara rutin menggelar pertandingan pada dua dekade awal abad ke-20, bahkan sampai empat kali dalam setahun.

Selain Copa America, Argentina dan Uruguay sepakat memperebutkan sejumlah trofi. Copa Premier Honor Uruguayo adalah salah satunya.

Copa Premier Honor Uruguayo berlangsung dalam 13 kesempatan pada periode 1911 hingga 1924. Seluruh laga berlangsung di Montevideo. Uruguay memaksimalkan faktor kandang dengan memenangkan delapan edisi.

Ada lagi Copa Premier Honor Argentino yang digelar di Buenos Aires. Ajang ini dihelar 10 kali pada 1908 hingga 1920. Sebaliknya, Argentina mendominasi dan berjaya tujuh kali.

Lalu ada Copa Lipton dan Copa Newton.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sumbangan Bos Teh

Copa Lipton berlangsung dalam 29 kesempatan pada 1905 hingga 1992. Sesuai namanya, ajang ini muncul berkat kontribusi pengusaha teh asal Skotlandia Thomas Lipton.

Dengan menyumbang trofi, Lipton memberi satu syarat bagi kompetitor. Argentina dan Uruguay hanya boleh menurunkan pemain kelahiran setempat.

Trofi Copa Lipton merupakan karya pandai besi asal Inggris, Flokington, yang bekerja di Jalan Regent. Kedua negara antusias memperebutkannya, terutama saat turnamen digelar nyaris setiap tahun pada 1905 hingga 1929, kecuali 1914, 1920, 1921, 1925, dan 1926.

Setelah itu Copa Lipton digelar sesuka hati, terhitung cuma sembilan kali dalam setengah abad lebih.

Argentina memenangkan 18 edisi berbanding 11. Jika laga berlangsung imbang, trofi diserahkan ke tim tamu, yang kemudian mengatur jadwal untuk turnamen berikutnya.

 

3 dari 3 halaman

Kreasi Petinggi Media

Setahun setelah Copa Lipton, bergulir Copa Newton. Ajang ini berlangsung 28 kali dalam periode 1906 hingga 1976. Trofi ini disumbangkan Nicanor Newton, direktur majalah Sportsman.

Semula bergulir setiap tahun hingga 1930, kecuali pada 1910, 1914, 1921, 1923, 1925, dan 1926, Copa Newton mulai kehilangan gregetnya setelah itu. Ajang ini cuma diselenggarakan delapan kali dalam kurun empat dekade.

Seperti Copa Lipton, Argentina juga dominan di Copa Newton. Mereka memenangkan 17 edisi berbanding 11 milik Uruguay.

Minat terhadap Copa Lipton dan Copa Newton berkurang menyusul lahirnya Piala Dunia pada 1930. Konflik federasi Argentina dan Uruguay serta hadirnya kompetisi lain yang melibatkan negara Amerika Selatan lain juga jadi faktor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.