Sukses

Tragis, Pemain dan Penonton Pukuli Wasit Hingga Tewas di El Savador

Ironisnya, kejadian tragis ini menimpa korban saat tengah memimpin pertandingan sepak bola antarpelajar. Luka berat yang dialami akibat penyerangan itu membuat nyawanya tidak tertolong.

Liputan6.com, Jakarta Aksi kekerasan terhadap wasit kembali memakan korban. Kali ini menimpa José Arnoldo Amaya. Wasit dengan pengalaman 20 tahun tersebut harus meregang nyawa setelah dipukuli pemain dan penonton. 

Seperti dilansir dari AS, insiden tragis tersebut bermula saat Amaya memimpin pertandingan amatir di San Savador, ibu kota negara El Savador. Laga tersebut berlangsung di kawasan bernama Miramonte.  Dan menurut keterangan resmi Federasi Sepak Bola El Savador, pertandingan itu merupakan bagian kompetisi antarpelajar dan klub lokal yang dikelola federasi sepak bola amatir San Salvador. 

Di tengah pertandingan, Amaya diketahui mengeluarkan kartu merah kepada salah seorang pemain. Namun keputusan ini menuai protes dari timnya hingga memicu pemukulan terhadap dirinya. Para pemain bersama penonton yang marah kemudian menganiaya Amaya hingga tak berdaya di lapangan. 

Amaya kemudian dilarikan ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tidak tertolong. Luka dalam yang diderita akibat pukulan bertubi-tubi membuat tim medis tidak mampu menyelamatkan hidupnya. 

“Federasi Sepak Bola Salvador (FESFUT) mengutuk, menyesali, dan menolak serangan fisik yang fatal terhadap wasit José Arnoldo Amaya, oleh penggemar dan pemain palsu selama pertandingan yang dipimpinnya di lapangan sepak bola Toluca di San Salvador," bunyi pernyataan resmi FESFUT. 

"Sebagai sebuah federasi, kami menolak semua tindakan kekerasan yang terjadi di berbagai panggung olahraga di negara kami," FESFUT menambahkan dalam pernyataan mereka. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Wasit Berpengalaman

FESFUT juga menyatakan kalau Amaya merupakan wasit resmi yang terdaftar di Badan Perwasitan Sepak Bola El Salvador. Amaya sudah bertugas selama 20 tahun lebih. Dan di hari naas yang menimpanya, Amaya tenga memimpin laga antarpelajar milik Asosias Sepak Bola Amatir San Salvador.

"Dia mengalami penyerangan brutal sebelum dilarikan ke rumah sakit. Dia meninggal di rumah sakit akibat luka parah yang dideritanya," tulis FESFUT. 

“Komite Eksekutif FESFUT ingin menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarganya."

 

3 dari 4 halaman

Bukan Kejadian Keji Pertama

Amaya bukan satu-satunya korban aksi keji yang menimpa wasit sepak bola. Beberapa tahun lalu di Brasil, bahkan pernah jadi korban mutilasi pemain dan keluarganya. Seperti dilansir 101greatgoal, insiden terjadi pada laga sepak bola amatir di Maranhao, Timur Laut Brasil, Sabtu 30 Juni 2013.

Kejadian dipicu oleh kekesalan wasit, Otavio Jordao da Silva yang terus diserang dan dilecehkan seorang pemain, Josemir Santos Abreu. Tidak kuasa menahan emosi, dia kemudian menikam pemain tersebut hingga tewas dengan sebilah pisau yang sebelumnya telah diselipkan di balik baju. 

Keluarga dan teman Abreu yang melihat insiden ini tidak terima dan balas menyerang. Mereka dengan brutal menyerbu ke lapangan hijau dan membunuh Otavio. Aksi pembalasan sangat sadis karena selain menghabisi nyawa, mereka juga memenggal kepala Da Silva dan menggantungnya di tiang.

4 dari 4 halaman

Anggota DPRD Pukul Wasit

Di Indonesia, aksi pemukulan terhadap wasit juga kerap terjadi, termasuk di ajang resmi sekalipun. Belum lama ini, seorang anggota DPRD juga sempat viral akibat memukul wasit dalam pertandingan antar kampung atau tarkam. Rekaman tersebut sempat menjadi buah bibir di media sosial. 

Diketahui pelaku merupakan salah seorang anggota DPRD asal Tangerang Selatan berinisial EM. Dia memukul EK, wasit yang memimpin pertandingan sepak bola Pakujaya Cup 7 di lapangan Pakujaya, Jumat lalu. EM marah karena diberi kartu merah oleh wasit EK yang tak lain adalah anggota TNI. 

Dia kemudian melepaskan pukulan ke wajah sang penadil lapangan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.