Sukses

Jadi Korban Rasisme Usai Inggris Gagal Juara Euro 2020, Jadon Sancho Akhirnya Angkat Bicara

Jadon Sancho menjadi salah satu korban serangan rasialisme usai kekalahan Inggris di final Euro 2020.

Liputan6.com, Jakarta Jadon Sancho akhirnya angkat bicara seputar teror rasialisme yang menyerangnya usai final Euro 2020 / 2021. Dalam laga krusial tersebut, Sancho yang mendapat tugas sebagai salah satu algojo penalti Three Lions gagal mencetak gol sehingga timnya akhirnya kalah dengan skor 2-3 dari timnas Italia. 

"Saya ingin meminta maaf kepada semua rekan setim, staf pelatih, dan penggemar yang saya kecewakan. Ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan, bahkan sulit bagi saya untuk mengungkapkan perasaan ini dengan kata-kata," ujar Jadon Sancho dalam unggahan Instagram-nya, Rabu (14/7/2021).

Meski demikian, Sancho tetap ingin agar pihak-pihak yang menunjukkan perilaku rasisme kepada dirinya, Marcus Rashford, dan Bukayo Saka, memberikan pertanggungjawaban.

"Saya tidak akan mengabaikan perilaku rasisme yang menimpa saya, Marcus, dan Bukayo setelah pertandingan. Sebagai kelompok masyarakat, kita perlu bertindak lebih baik dan meminta pertanggungjawaban dari orang-orang (pelaku rasisme) ini," tulisnya.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengejar Mimpi

Dalam unggahan yang sama, Sancho juga menekankan bahwa kebencian tidak akan pernah menang. Oleh karena itu, Sancho mengajak semua orang yang pernah mengalami hal serupa untuk terus mengejar mimpi.

Sebelumnya, pemain yang baru bergabung dengan Manchester United tersebut bertugas mengeksekusi tendangan penalti ketiga Inggris dalam laga final Euro 2020. Sayangnya, tendangan tersebut berhasil diamankan oleh Gianluigi Donnarumma.

 

3 dari 3 halaman

Kalah Adu Penalti

Selain Sancho, Rashford dan Saka juga tercatat gagal mengeksekusi tendangan penaltinya. Akibatnya ketiga pemain terus menerima perilaku rasisme dan ujaran kebencian yang tak terkait dengan performa mereka.

Marcus Rashford lebih dulu angkat bicara melalui caption panjangnya di media sosial. Rashford mengaku bahwa ia akan mampu menerima kritik yang menyangkut penampilannya. Akan tetapi, ia tak mau menerima ujaran kebencian terkait identitas rasnya.

Penulis: Melinda Indrasari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Euro 2020 adalah turnamen sepak bola terbesar di benua Eropa yang digelar di 12 kota dan negara.
    Euro 2020 adalah turnamen sepak bola terbesar di benua Eropa yang digelar di 12 kota dan negara.

    Euro 2020

  • Piala Eropa 2020 adalah turnamen sepak bola terbesar di benua Eropa yang digelar di 11 kota dan 11 negara
    Piala Eropa 2020 adalah turnamen sepak bola terbesar di benua Eropa yang digelar di 11 kota dan 11 negara

    Piala Eropa 2020

  • Jadon Sancho adalah pemain sepak bola berbakat asal Inggris yang tergabung dalam klub Manchester United
    Jadon Sancho adalah pemain sepak bola berbakat asal Inggris yang tergabung dalam klub Manchester United

    Jadon Sancho