Sukses

One Championship: Priscilla Hertati Prediksi Perebutan Gelar Strawweight

ONE: Inside The Matrix bakal menyuguhkan laga sengit untuk memperebutkan gelar Juara Dunia ONE Women's Strawweight, Jumat (30/10/2020).

Liputan6.com, Jakarta - One Championship kembali menyelenggarakan ajang mix martial arts (MMA) terbaik di dunia. Lewat acara yang bertajuk ONE: Inside The Matrix, One Championship bakal menyuguhkan banyak laga seru dan menarik.

ONE: Inside The Matrix akan menampilkan empat laga perebutan gelar juara dunia sekaligus. Salah satunya laga perebutan gelar ONE Women’s Strawweight yang bakal diperebutkan di Singapore Indoor Stadium, Jumat (30/10/2020).

Kejuaraan Dunia ONE Women’s Strawweight itu bakal mempertemukan sang penguasa divisi “The Panda” Xiong Jing Nan melawan rival lama sekaligus penantang teratas divisi tersebut, “No Chill” Tiffany Teo.

Menurut Priscilla “Thathie” Hertati Lumban Gaol, srikandi MMA Indonesia yang juga pernah menghadapi Tiffany pada awal kariernya di pentas global, laga ini akan jadi pembuktian siapa yang layak menjadi ratu strawweight.

Disisi lain, ONE: Inside The Matrix bakal berjalan lebih semarak karena diperbolehkannya penonton memasuki area pertandingan. Tapi, hanya 250 penonton saja yang boleh masuk dan diwajibkan menggunakan masker serta tes usap.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Menjagokan Juara Bertahan

Priscilla sendiri mengungkap lebih menjagokan sang penguasa divisi Xiong Jing Nan. Menurutnya, “The Panda” lebih unggu dari sisi kemampuan dan telah mempertajam skillnya di Evolve MMA, tempat bernaungnya para Juara Dunia.

“Kalau untuk fight ini masih Jing Nan, ya. Jing Nan kan sekarang latihannya juga di Evolve, dia pasti bawahnya (ground fighting) lebih berkembang. Kalau strikingnya kan sudah matang,” ujar atlet perwakilan Siam Training Camp tersebut.

Terlepas dari kehebatan “The Panda”, Priscilla juga menyoroti kemampuan Teo yang bertekad menebus kekalahannya pada laga mereka sebelumnya. Teo, yang harus menderita kekalahan dari atlet China tersebut pada 2018 lalu, disebut harus punya modal lebih jika ingin merebut sabuk emas dari Xiong Jing Nan.

“Kalau Teo tidak mengembangkan strikingnya, mungkin saja hasilnya sama seperti di Jakarta. Dia bisa babak belur dihajar Jing Nan sama strikingnya,” paparnya.

“Karena Jing Nan sendiri sudah pasti merasa di atas awan, karena dia sudah pernah menang atas Teo. Terlebih waktu bertanding di Jakarta Teo mengalami kekalahan yang cukup pelik, mukanya Teo bengep setelah melawan Jingnan. Semoga di Singapura besok tidak terjadi lagi.”

3 dari 5 halaman

Laga Balas Dendam Tiffany Teo

Mundur ke bulan Januari 2018, “No Chill” pernah menantang Xiong dalam laga perebutan sabuk Juara Dunia ONE Strawweight perdana.

Meski berhasil mencetak beberapa takedown pada awal laga dan agresif menyerang, Teo harus mengakui keunggulan “The Panda” lewat TKO pada ronde keempat.

Kekalahan tersebut menjadi satu-satunya kekalahan dalam karier Tiffany Teo. Padahal, dalam sembilan laga lainnya, ia berhasil meraih kemenangan, termasuk atas Priscilla pada 2017 lalu.

“Dia (Teo) sih lebih menonjol di ground, tapi kalau atlet dengan spesialisasi striking (Xiong Jing Nan) pasti gengsi juga untuk dibawa ke bawah. Waktu mau di bawa ke bawah, pasti buru-buru langsung berdiri lagi,” ujar sang Srikandi MMA Indonesia ini.

4 dari 5 halaman

Manfaatkan Area Ground

Menurut Priscilla, “No Chill” harus dapat memaksimalkan permainan bawahnya untuk mengungguli Xiong. Di atas kertas, kemampuan striking “The Panda” masih jauh di atas.

“Masih jauh, jauh banget sih (striking Teo). Tapi kalau di bawah mungkin 50:50, karena Jing Nan sendiri baru mendalami, sedangkan Teo sudah dari kapan tahu. Tinggal powernya saja sih," urai Priscilla.

"Xiong Jing Nan sendiri powernya kan gila juga. Kalau Teo, takutnya habis di fisik saat nurunin berat badan, karena dia punya postur tinggi dan tulangnya besar juga,” ujarnya.

Jika Xiong langsung bermain agresif di awal, Priscilla memprediksi akan ada kemenangan cepat.

“Kalau Xiong itu mau main all-out, satu ronde habis sih kalau dia enggak santai-santai gitu. Kalau langsung gas, maju, dan tabrak terus lewat pukulannya, saya rasa dia bisa menang KO,” pungkasnya.

5 dari 5 halaman

Cara Menyaksikan ONE Championship

ONE: Inside The Matrix dapat disaksikan live lewat ONE Super App dan Vidio pada Jumat, 30 Oktober, mulai pukul 19:30 WIB.

Selain itu, stasiun televisi nasional SCTV juga akan menayangkannya mulai pukul 23:30 WIB pada hari yang sama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.