Sukses

Jarak Aman untuk Kontak Fisik Saat Pandemi Virus Corona Covid-19

Di Indonesia sendiri, ada 2.273 kasus positif virus corona dengan total korban jiwa mencapai 198 menurut data worldometers, hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona covid-19 dapat menular lewat percikan ludah mereka yang sudah terjangkit sebelumnya. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto pun membeberkan jarak aman agar terhindar dari penularan virus itu.

"Penyakit COVID-19 ini menular melalui percikan ludah atau droplet yang keluar dari yang sakit saat dia berbicara, batuk atau bersin. Itu menjangkau jarak sekitar satu hingga 1,5 meter. Lebih gampangnya minimal harus berjarak dua meter. Nah dua meter ini yang harus dijaga,” ujar Yurianto seperti dikutip dari situs covid19.go.id

Pandemi virus corona covid-19 belum juga mereda. Ada sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia yang dinyatakan positif virus corona menurut data New York Times, Senin (6/4/2020).

Dari jumlah itu, 68.757 orang meninggal dunia. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak yakni 336.619. Namun untuk jumlah korban jiwa, Italia berada di urutan pertama dengan 15.887 dari 128.948 kasus.

Di Indonesia sendiri, ada 2.273 kasus dengan total korban jiwa mencapai 198 menurut data worldometers, hari ini. Pemerintah pun telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan covid-19 untuk menanggulanginya.

Selain itu, imbauan agar masyarakat menjaga jarak (physical distancing), dan melakukan karantina mandiri terus digalakkan. Jika ingin beraktivitas, masyarakat juga harus memakai masker.

“Harus pakai masker terus, supaya percikan ludahnya tertahan di masker,” jelas dia.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Syarat Isolasi Mandiri

Terkait isolasi mandiri, Yurianto menuturkan ada beberapa syarat yang perlu dilakukan. Ia mengungkapkan, mereka yang menjalani isolasi mandiri harus tetap memperhatikan kebutuhan dasar mereka.

"Jika memunginkan, inisiatif daerah boleh mengumpulkan untuk isolasi mandiri. Asalkan tempatnya nyaman, dibatasi jarak fisiknya, sarana dasar dan kebutuhan dasar terpenuhi," kata dia.

3 dari 3 halaman

Aspek Psikologis

Selain aspek kebutuhan fisik, Yurianto meminta mereka yang menjalani isolasi mandiri juga memperhatikan aspek psikologis. Pasalnya, itu sangat memengaruhi imunitas tubuh.

“Kuncinya, isolasi mandiri bisa dimana saja tapi harus membawa rasa tenang,” katanya mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini