Sukses

PSSI Akan Menyesuaikan Gaji Pelatih Timnas karena Pandemi Corona Covid-19

PSSI akan berbicara dengan para pelatih Timnas Indonesia untuk teknis penyesuaian gaji karena pandemi corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - PSSI berencana menyesuaikan gaji pelatih dan asisten pelatih Timnas Indonesia. Hal ini setelah melihat pandemi corona Covid-19 yang belum berakhir.

Sebelumnya, PSSI juga telah menghentikan segala aktivitas Timnas Indonesia berbagai kelompok umur. Selain itu, kompetisi Shopee Liga 1, Liga 2, dan beberapa kegiatan organisasi juga sudah dihentikan.

PSSI juga telah melaksanakan beberapa prosedur, seperti menetapkan protokol bekerja dari rumah (Work From Home) bagi seluruh staf PSSI sejak 16 Maret lalu.

"PSSI sedang mengkaji penerapan penyesuaikan gaji para pelatih dan asisten pelatih Timnas Indonesia baik senior maupun kelompok umur. Kami akan berbicara dengan para pelatih untuk teknis ini," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Jakarta, Minggu (5/4/2020), seperti dikutip dari laman resmi PSSI.

"Saat ini, kegiatan Timnas Indonesia, kompetisi, dan yang lainnya tidak bisa digelar karena efek pandemi virus Corona. Kami harap ini segera berakhir dan dapat berjalan normal lagi keadaannya," tambahnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wajar Dilakukan

PSSI menilai penyesuaian gaji pelatih timnas dan klub wajar dilakukan. Sebab, kegiatan timnas dan kompetisi tidak berjalan.

Klub pun tidak mendapat pemasukan. Kasus ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Klub raksasa Eropa seperti Barcelona FC, Juventus, Tottenham Hostpur juga sudah siap menerapkan sistem pemotongan gaji.

 

 

3 dari 3 halaman

Bantuan FIFA

PSSI masih menunggu kabar mengenai informasi bantuan keuangan dari FIFA. Organisasi yang dipimpin oleh Gianni Infantino itu sebelumnya berencana mengucurkan 2,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 44 triliun demi mendukung industri sepak bola yang mati suri akibat pandemi corona Covid-19.

"Kami harus melihat perkembangan ke depan seperti apa dari FIFA. Kami juga menunggu komunikasi dengan federasi sepak bola negara lain. Baru nanti kami tentukan langkahnya," ujar Iriawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini