Sukses

Reaksi Persita soal Keputusan PSSI Hentikan Shopee Liga 1 2020 akibat Corona Covid-19

PSSI menetapkan bulan Maret hingga Juni sebagai darurat virus Corona Covid-19, yang menghentikan Shopee Liga 1 2020.

Liputan6.com, Tangerang - PSSI memutuskan untuk menghentikan Shopee Liga 1 2020 dengan status darurat bencana virus corona covid-19. PSSI mengambil sikap setelah menimbang arahan dari Presiden Joko Widodo.

Persita Tangerang menanggapi langkah PSSI yang menetapkan bulan Maret hingga Juni sebagai darurat virus Corona Covid-19 sehingga Shopee Liga 1 2020 terhenti.

Klub yang berstatus tim promosi itu menerima dan mendukung kebijakan PSSI sebagai bentuk dari tanggap virus corona covid-19 di Indonesia, yang sudah lebih dari 1.000 kasus.

"Kami tentu menerima dan mendukung keputusan dari PSSI. Apalagi ini kan memang untuk kepentingan dan keselamatan kita semua. Yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan semua pelaku industri sepak bola," kata manajer Persita, I Nyoma Suryanthara.

"Oleh sebab itu, kami menerima keputusan ini dengan lapang dada sambil terus melakukan koordinasi internal untuk beberapa penyesuaian yang menyusul keputusan menghentikan Shopee Liga 1 2020," ujarnya, menambahkan.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pandangan Persita

Persita juga memiliki beberapa pandangan terkait keputusan pemberhentian sementara kompetisi Shopee Liga 1 2020, salah satunya terkait jadwal pertandingan lanjutan. Seperti yang tercantum di keputusan PSSI, jika memang status keadaan darurat penyebaran Covid-19 tidak diperpanjang lebih dari 29 Mei, maka kompetisi akan dilanjutkan per tanggal 1 Juli 2020.

Persita berharap ada kejelasan soal jadwal ini, terutama dari pihak operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB)."Terkait itu, kalau memang nantinya kompetisi berjalan mulai 1 Juli lagi, kami berharap PSSI atau PT LIB sudah menyiapkan jadwal yang fix," ucap Nyoman.

"Karena ini akan mempengaruhi durasikompetisi dan durasi kompetisi juga akan berpengaruh pada masa kontrak pemain, pelatih dan official pastinya. Karena kan pada umumnya mereka menandatangani kontrak per musim atau per tahun. Jadi ini pasti akan berpengaruh pada kondisi kontrak mereka. Ini yang kami minta untuk ditegaskan kembali," katanya melanjutkan.

3 dari 3 halaman

Minta Bantuan PSSI

Selain itu, Persita juga berharap agar PSSI juga menjelaskan lebih rinci soal aturan pembayaran gaji pemain dari bulan Maret hingga Juni mendatang. Seperti yang disebutkan di surat keputusan, klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja atas kewajiban pembaaran gaji yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja.

"Tentu kemampuan finansial klub tidak sama. Apalagi dalam kondisi seperti ini, otomatis secara pemasukan akan lumayan berkurang. Karena itu kami berharap ada keterlibatan PSSI di sini. Setidaknya untuk memperjelas teknis seperti apa penentuan persentase gaji yang akandiberikan selama masa darurat ini," kata Nyoman mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.