Sukses

Karier di Moto2 Hancur, Romano Fenati Pensiun Jadi Pembalap

Romano Fenati memutuskan berhenti dari kariernya sebagai seorang pembalap.

Liputan6.com, Ascoli - Kesalahan fatal Romano Fenati pada Moto2 San Marino 2018 di Sirkuit Marco Simoncelli mengawali akhir kariernya. Kesempatan untuk melanjutkan kariernya kini sudah tertutup rapat.

Aksi yang dilakukan Romano Fenati pada seri ke-13 Moto2 2018, Minggu (9/9/2018), tengah jadi pembicaraan di dunia balap motor. Itu karena aksinya telah membahayakan keselamatan pembalap Forward Racing, Stefano Manzi.

Saat balapan tersebut, Romano Fenati dengan jelas sengaja berupaya menekan tuas motor Manzi. Aksi tersebut jelas sangat mengancam nyawa Manzi. Pada akhirnya, hukuman berlipat pun harus didapat pembalap berusia 22 tahun itu.

Selain didiskualifikasi, Romano Fenati juga mendapat hukuman larangan dua balapan. Fenati juga mendapat surat pemutusan kontrak dari timnya, Marinelli Rivacold Snipers. Bahkan, Forward Racing yang sebelumnya telah mengontrak Fenati untuk musim depan juga membatalkannya.

Seketika, kiprah Fenati sebagai pembalap profesional hancur tak berkeping. Ia memang merasa bersalah, tapi juga merasa diperlakukan tidak adil. Pada akhirnya, ia pun memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua pihak.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyesalan

"Ini bukan lagi dunia saya. Terlalu banyak ketidakadilan. Saya salah, itu benar. Saya minta maaf kepada semua orang. Apakah Anda ingin melihat helm dan jaket saya? Ada strip hitam panjang, bekas Manzi. Ia menyerang saya tiga kali dan juga bisa membunuh saya, seperti yang Anda katakan," ujar Fenati, dikutip Tuttomotoriweb.

"Ia melakukannya pada 500 pertama, lalu saya berpikir bahwa sama sama dan bisa menunjukkan bahwa saya juga bisa jadi buruk seperti Anda. Tapi saya tak pernah berpikir untuk menyakitinya, saya bersumpah. Saya sadar bahwa tidak ada yang peduli dengan saya, soal apa yang saya derita. Jadi lebih baik ucapan selamat tiinggal. Selamanya," Fenati menambahkan.

Pernyataan itu mengindikasikan bahwa Fenati akan benar-benar berhenti jadi seorang pembalap. Ia juga mengatakan akan melanjutkan hidup dengan bekerja di perusahaan milik kakeknya, tempat di mana ibunya juga bekerja, yang terletak di Ascoli, Italia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.