Sukses

Atlet Trilomba Bakal Nikmati Tantangan di Rhino X Triathlon 2018

Rhino X Triathlon 2018 bakal digelar di Tanjung Lesung pada 29-30 September 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Rhino X Triathlon 2018 bakal menyajikan tantangan yang baru bagi para peserta yang ikut. Tantangan yang dimaksud yaitu jarak dan juga trek yang akan diikuti oleh peserta pada Rhino X Triathlon yang digelar di Tanjung Lesung pada 29-30 September 2018.

Muhamad Taufik, juara Rhino X Triathlon 2017 mengaku siap menjajal tantangan baru yang akan disajikan di lomba yang mempertandingkan lari, sepeda, dan renang ini.

"Jarak ditambah? Itu justru menjadi tantangan buat saya. Tantangannya menjadi dobel," kata Taufik.

Taufik, yang saat ini juga sedang pelatnas Asian Games di cabang Pentathlon, tidak mudah merebut juara tahun lalu. Dia sempat terjatuh dan terluka tapi tetap melanjutkan lomba.

"Saya bahkan menggunakan satu tangan saja saat menaiki sepeda. Banyak yang tanya kok bisa? Itu semua karena semangat yang tinggi ingin mencoba extreme triathlon. Walaupun capai, tapi itu terbalas karena melihat pemandangan sepanjang trek," ujarnya.

Rhino X-Triathlon digelar dalam 3 kategori yaitu Eagle yang akan mempertandingkan nomor renang 1500 meter, balap sepeda 30 kilometer dan lari 15 kilometer. Sementara kategori Rhino melombakan nomor renang 1000 meter, balap sepeda 20 kilometer dan lari 10 kilometer serta kategori Bull yang melombakan renang 500 meter, balap sepeda 10 kilometer dan lari 5 kilometer.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jaga Lingkungan

Technical Director Rhino X-Triathlon 2018, Taufik Hidayat mengatakan pihaknya tetap menjaga lingkungan saat mensurvei area di Tanjung Lesung yang akan dijadikan trek Rhino X Triathlon. Dia mengatakan, tak pernah ingin merusak satu pohon meskipun kecil.

"Kami mencoba tidak merusak pohon karena prinsip utama tetap menjaga lingkungan di Tanjung Lesung. Kecuali pohon-pohon yang kurang berguna ya," katanya.

Terkait tantangan baru di Rhino X Triathlon, Taufik mengaku cukup terkejut. Dia mengatakan tantangan baru diminta sendiri oleh peserta.

"Saya cukup heran juga karena trek tahun lalu sudah cukup menantang. Kami tentu menerima setiap masukan dan dapat izin dari pengelola," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Ikon Festival

Sementara itu, Rhino X Triathlon tak bisa ditampik lagi sudah menjadi ikon dari Festival Pesona Tanjung Lesung yang digelar sejak 2015. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati mengaku cukup bersyukur karena ada satu ikon untuk Festival Pesona Tanjung Lesung.

"Sebelumnya Pesona Tanjung Lesung sejak 2015 belum punya ikon. Acaranya selalu berubah-ubah. Lalu ada ide dari pak Ruli dan akhirnya disepakati antara pemerintah pusat dan daerah. Dibantu swasta, akhirnya acara ini bisa berlangsung kontinu," katanya.

Sedangkan Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Mumus Muslim memuji peran swasta di Rhino X Triathlon. "Sehebat apapun usaha kami tanpa dukungan swasta tak mungkin," ujarnya.

Di sisi lain, Rhino X Triathlon didukung pra event seperti Rhino Kites Festival yang digelar di Tanjung Lesung Beach Club pada 12-13 Mei. Managing Director PT. Banten West Java (Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung) & Chief of OC, Rully Lasahido belum bisa menjamin apakah Festival layang-layang akan tetap digelar tahun depan.

"Belum tentu berkelanjutan karena lihat kondisi. Contohnya saat ini kondisi angin di pantai Tanjung Lesung tidak begitu besar. Jadi kita analisa lagi apakah diganti layang-layang aduan atau bagaimana tahun depan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.