Sukses

Kerjasama Sepak Bola Jepang - Indonesia Sasar Pembinaan Usia Muda

Pembinaan usia dini menjadi sasaran dalam kerjasama antara BTFA dengan FC Tokyo.

Liputan6.com, Jakarta Kerjasama bidang sepak bola antara Indonesia dengan Jepang kembali dilakukan. Kali ini Bina Taruna Football Academy (BTFA) resmi menjalin kerja sama dengan klub asal Jepang, FC Tokyo.

Tujuan kerjasama ini tak lain demi meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia. Pembinaan usia dini menjadi sasaran dalam kerjasama antara BTFA dengan FC Tokyo.

Presiden FC Tokyo, Naoki Ogane menyempatkan hadir ke Stadion Bea Cukai, Rawamangun untuk melihat langsung BTFA. Dia mengaku senang jika dipercaya menjadi rekan kerja sama dan berharap bisa memberikan yang terbaik.

FC Tokyo berencana menempatkan pelatih berlisensi JFA untuk menjalankan program dan metode latihan mereka, yang sudah banyak mencetak pemain bintang internasional. Sebelumnya, pada Maret 2017, tiga pemain BTFA juga menjalani pemusatan latihan bersama FC Tokyo di Jepang selama sepekan.

"BTFA sudah memiliki sejarah yang cukup lama di Indonesia. Menurut saya, BTFA merupakan akademi terbaik di Indonesia saat ini," papar Ogane kepada wartawan di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

"Ini jadi harapan bagi BTFA, karena kami ingin berkembang. Kami berharap momen ini bisa membawa sepakbola Indonesia ke arah lebih baik, serta kerja sama bisa terus terjaga ke depannya," ujar Perwakilan BTFA, Siswo Suharto.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlatih di Jepang

Terdapat empat program dalam kerjasama BTFA dengan FC Tokyo. Selain mengirim pelatih, FC Tokyo akan memberi kesempatan kepada anak-anak dari BTFA berlatih di Jepang. Kemudian akan ada pertandingan uji coba yang hingga saat ini waktu dan tempat masih dalam pembahasan.

Program terakhir adalah menyatukan program antara pelatih FC Tokyo dan BTFA dalam sebuah kesempatan. Tujuannya agar program latihan untuk anak-anak BTFA akan sesuai dengan standar yang diterapkan di Jepang.

Kebetulan, pada Piala Dunia 2026 mendatang jatah negara Asia di Piala Dunia akan bertambah menjadi sembilan. Dan untuk menggapai itu, Indonesia wajib memperbaiki kualitas pembinaan sepakbola usia dini.

"20 tahun lalu di Merdeka Cup, Jepang kesulitan mengalahkan Indonesia. Tapi setelah kita membenahi usia dini, kita bisa masuk ke PIala Dunia. Yang paling penting dalam sepakbola adalah pengembangan usia muda," terang Managing Directors J League, Daisuke Nakanishi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini