Sukses

PSSI Kembali Aktif, Tim Transisi Resmi Dibubarkan

Tim Transisi dibentuk awalnya untuk menggantikan peran PSSI yang dibekukan oleh pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Transisi yang awalnya dibentuk untuk menggantikan peran PSSI usai dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, resmi dibubarkan. Pengumuman ini disampaikan anggota Tim Transisi sekaligus juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, Senin (16/5/2016).

"Tim Transisi baru siang tadi kami ketemu di salah satu tempat di Jakarta dan mengucapkan rasa terima kasih kepada mereka selama satu tahun menggantikan tugas PSSI. Sebenarnya pembubaran tim ini sudah dilakukan saat SK pencabutan (Pembekuan PSSI) keluar," tutur Gatot S Dewa Broto.

 

Baca Juga

  • PSSI Siap Rangkul KPK
  • PSSI Segera Tunjuk Pelatih Timnas, Nama Huistra Muncul
  • Sanksi FIFA Dicabut, PSSI Punya Dua Agenda Besar

"Kami akan membuat SK pemberhentian Tim Transisi seperti dulu yang buat kami untuk Tim Sembilan," kata Gatot.

Pembentukan Tim Transisi bermula dari pembekuan PSSI 17 Aprill lalu. Tim yang diketuai oleh Bibit Samad Riyanto ini awalnya bertujuan menggantikan peran PSSI selama masa pembekuan. Namun peran ini tak berjalan maksimal karena tidak mendapat pengakuan dari anggota-anggota PSSI.

Tim Transisi pernah menggulirkan turnamen bertajuk Piala Kemerdekaan. PSMS Medan keluar sebagai juara setelah mengalahkan Persinga Ngawi 2-1 di babak final. Namun turnamen ini sempat ternoda keterlambatan pembayaran match fee (uang lelah) tim dan juga hadiah para pemenang.

Tim Transisi sempat menggagas Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, tapi gagal. Sebab para pemilik suara, khususnya klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) dan Asosiasi Provinsi (Asprov) menolak.

Belakangan, pihak Kemenpora sendiri yang mengajukan sembilan syarat untuk mencabut pembekuan PSSI. Salah satu poinnya adalah mempercepat penyelenggaraan KLB.

Setelah sembilan syarat diumumkan dalam Rapat Kerja Kemenpora dengan Komisi X DPR RI di DPR, Tim Transisi mulai bergerilya. Mereka mencoba merangkul pemegang hak suara dengan mengundang klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama. Sayang, mayoritas klub profesional di ISL memutuskan untuk tidak hadir pada pertemuan yang digelar pada 11 Maret tersebut.

Dari 18 klub ISL, hanya Semen Padang yang hadir. Sisanya, tim-tim Divisi Utama. Sejak pertemuan tersebut hingga hari ini, wacana KLB yang disupervisi Tim Transisi tak bisa diwujudkan.

Konflik sepak bola nasional akhirnya mereda setelah Menpora, Imam Nahrawi, mengumumkan pencabutan pembekuan PSSI di Jakarta, 10 Mei 2016. Langkah ini kemudian diikuti dengan pencabutan sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA terhadap sepak bola Indonesia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini