Sukses

Kisah Zanetti: Striker Kurus yang Jadi Bek Legendaris [2]

Seiring berjalannya waktu, posisi Zanetti terus berubah. Mulai dari striker, gelandang hingga bek sayap.

Liputan6.com, Milan: Javier Adelmar Zanetti mengawali karier di tim yunior Independiente. Di klub itu, ia bermain sebagai striker. Posisi yang cocok dengan karakternya. Ia suka dribel, menusuk ke kotak penalti dan melepas umpan silang.

Namun, seiring berjalannya waktu, posisi Zanetti terus berubah. Pertama ia jadi gelandang, lalu digeser lagi sebagai pemain belakang.

Masa suram mendatangi Zanetti ketika ia dikeluarkan dari Independiente karena dinilai terlalu kurus. Namun, setahun berselang, ia gabung klub Talleres.

Di klub ini, Zanetti menandatangani kontrak pertamanya. Lalu pada 1993, ia pindah ke Banfield dan dipanggil Tim Nasional Argentina.

"Pada suatu malam ketika kami sedang tur di Afrika Selatan bersama Timnas Argentina, Pelatih Daniel Passarella mengetuk pintu kamarku. Dia bilang: 'Javier, Inter Milan ingin membelimu'," kenang Zanetti seperti dilansir thexiiplayer.

Ia pun kaget. Zanetti tak percaya raksasa Italia seperti Inter Milan tertarik dengan dirinya. Saat itu, Massimo Moratti baru saja terpilih sebagai Presiden klub. Zanetti menjadi pemain pertama yang ingin dibeli raja minyak Italia tersebut.



Keputusan Moratti bukannya tanpa kontroversi. Sebagai klub besar yang ingin merajai Eropa, keputusan Inter membeli pemain tak jelas dari Argentina dinilai sebagai kecerobohan. Namun, Zanetti membuktikan bahwa Moratti tak salah memilihnya.

"Saat itu, Inter membeli beberapa pemain muda. Selain aku, Inter juga membeli Roberto Carlos (Brasil), Sebastian Rambert (Argentina) dan Paul Ince. Karena kuota pemain asing sudah penuh, aku mengira akan dipinjamkan. Karena aku paling tak dikenal."

Carlos saat itu merupakan bakat muda terbaik Brasil. Sementara Rambert terus dipromosikan media massa Italia berkat gol fantastisnya di Argentina. Adapun Ince merupakan salah satu gelandang terkuat Eropa.

"Sementara aku hanyalah pemain tak dikenal. Namun begitu, kenyataannya aku bertahan dan terus bermain."



Pada 27 Agustus 1995, Zanetti melakoni debutnya bersama Inter dan pada 1999 ia terpilih jadi Kapten. Selama di Inter, Zanetti membuktikan bahwa ia pemain serbabisa. Ia hampir menempati semua posisi di lapangan. Mulai dari bek kanan, bek kiri, bek tengah, gelandang tengah, sayap kanan, sayap kiri dan penyerang kanan.

Namun, tahun-tahun awal Zanetti di Inter tak terlalu sukses. Trofi pertamanya baru ia raih pada 1998 yakni Piala UEFA. Meski pernah digoda Real Madrid, namun Zanetti memilih bertahan di Nerazzurri.

Lalu, bagaimana cerita selanjutnya dari perjalanan karier Javier Zanetti. Ikuti terus kisahnya di Liputan6.com.

 

Baca Juga

Kisah Zanetti: Jadi Tukang Susu Demi Keluarga [1]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.