Sukses

Minim Sentimen, Bursa Saham Asia Menghijau

Meski minim sentimen, bursa saham Asia bergerak positif pada awal pekan ini.

Mengawali pekan ini, bursa saham Asia bergerak menguat  seiring yen melemah. Selain itu, investor sepertinya tidak memberikan perhatian lebih terhadap komitmen negara G20 untuk memacu pertumbuhan global yang lebih cepat.

Sentimen lain yang mempengaruhi bursa saham yaitu harga minya reli dari harga di level terendah dalam pekan ini. Kenaikan ini juga diikuti harga gas alam. Faktor cuaca ekstrim di Amerika Serikat (AS) mendorong permintaan bahan bakar tinggi.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate menguat 0,4% menjadi US$ 102,62 per barel pada pukul 09.55 waktu Tokyo. Harga gas berjangka naik 4,9%.

"Cuaca dingin adalah berita baik untuk harga minyak. Ada kenaikan permintaan karena kondisi cuaca di AS," ujar Michael McCarthy, Chief Strategist CMC Markets, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (24/2/2014).

Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,2%. Indeks saham Jepang Nikkei 225 menguat 0,3%. Indeks saham Jepang Topix naik 0,6%. Indeks saham Australia menguat 0,3%. Selanjutnya indeks saham Korea Selatan melemah 0,1%.

Selain itu, sejumlah mata uang negara berkembang melemah juga mempengaruhi perdagangan saham. Mata uang Thailand Baht melemah 0,4%.  Baht merosot ke level 32,630 per dolar setelah terjadi ledakan di salah satu distrik perbelanjaan utama di Bangkok. Won Korea Selatan menyentuh level terendah terhadap dolar.

Sejumlah negara di Asia akan merilis laporan data ekonomi pada hari ini. Setelah Gubernur Bank Sentral China menyatakan akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi 7%-8%, China akan merilis data properti.

Lalu Singapura juga mengumumkan data inflasi, dan Taiwan melaporkan output industri. Sementara itu, hasil pertemuan G20 di Sydney Australia, para menteri keuangan G20 dan gubernur bank sentral sepakat untuk bekerja keras mendorong pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat sambil melihat pengurangan stimulus negara maju.

Selain itu, para menteri juga mengakui volatilitas baru-baru ini yang terjadi di emerging market, dan ekonomi global masih menghadapi pelemahan. Pertumbuhan ekonomi global diharapkan meningkat lebih dari 2%. (Ahm)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini