Sukses

Thailand Bisa Rebut Pasar Mobil Murah dari Indonesia

Indonesia dinilai harus memanfaatkan peluang keberadaan mobil murah ramah lingkungan di dalam negeri.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai Indonesia harus memanfaatkan peluang keberadaan mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) di dalam negeri. Jika tidak, Jepang bisa mengalihkan pasar produk otomotifnya tersebut ke negara lain seperti Thailand.

"ASEAN nanti (2015) akan menjadi pasar tunggal. Kalau pemerintah tidak ambil peluang LCGC di Indonesia, maka mobil tersebut akan pindah ke tempat lain, dan paling mungkin dia akan ke Thailand," ujar dia dalam konferensi press usai pertemuan dengan Menteri Perekonomian bidang Perdagangan dan Industri Jepang Toshimitsu Motegi, Bali, Jumat (4/10/2013).

Hatta menyarankan masyarakat dan pemerintah tidak melihat keberadaan mobil murah secara sempit. Hal ini mengingat Indonesia berkeinginan menjadikan negara ini sebagai basis produksi LCGC dan bukan sekadar importir biasa.

"Kalau sudah pergi ke Thailand, mau tidak mau LCGC akan masuk ke Indonesia sebagai barang impor. Kita ingin peluang itu masuk ke Indonesia, LCGC dan komponen di Indonesia sehingga kita jadi basis produksinya," jelas Hatta.

Menurut dia, jika dilihat secara luas dan jangka panjang, peluang LCGC untuk mendorong ekonomi Indonesia menjadi pasar otomotif yang kuat.

Dengan begitu, pemerintah Indonesia harus membuat roadmap industri pendukung dan penunjang otomotif seperti pabrik-pabrik suku cadang.

"Kita harus memandang ke depan dan mendorong lahirnya industri-industri kecil yang dapat mendukung industri LCGC, dan bukan tidak mungkin nanti itu jadi pasar terkuat kita," pungkas dia. (Sis/Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.