Sukses

Dampak Mobil Murah Jadi Urusan Pemerintah Pusat

Pengusaha meminta dampak masalah dari keberadaan mobil murah ramah lingkungan jangan dibebankan kepada pemerintah daerah.

Pengusaha meminta dampak masalah dari keberadaan mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) jangan dibebankan kepada pemerintah daerah (Pemda), seperti perihal kemacetan yang terjadi.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mengakui, peluncuran mobil murah dan ramah lingkungan ini bisa memberi masalah baru lagi.

Dampaknya seperti tambahan kemacetan yang terjadi di daerah DKI Jakarta maupun daerah lainnya.

"Seberapa banyak produksi mobil LCGC itu, jika tidak diperbaiki tambahan pengangkutan umum masal yang baik dan infrastruktur yang memungkinkan, itu sama saja menjadi permasalahan. Seharusnya produksi mobil LCGC harus dibarengi dengan tambahan pengangkutan umum masal dan infrastruktur yang baik," ujar Sofyan saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (29/9/2013).

Menurut Sofyan, untuk itu pemerintah pusat perlu fokus untuk meningkatkan angkutan umum massal dan infrastruktur yang lebih baik. Ini satu langkah untuk menghindari polemik dan keributan seputar masalah dari keberadaan mobil murah.

"Pemerintah pusat fokus pada peningkatan untuk angkutan umum kita, seperti monorel, MRT dan kereta api yang lebih baik lagi, ditambah infrastruktur kita disini. Kita tahu kan infrastruktur disini belum baik, jadi harus bisa lebih ditangani lagi," tambah dia.

Sofyan mengaku, banyak pemerintah daerah yang marah dan khawatir dengan dampak dario keberadaan mobil murah. Pemerintah diminta segera menyelesaikan hal ini sebelum menjadi polemik berkepanjangan.

"Pihak Pemda banyak yang mengomel dan mengoceh mengenai mobil murah ini. Mereka tidak mau menjadi beban lagi, kan sudah terjadi kemacetan yang panjang. Pihak swasta sih mereka melihat keuntungannya jika terus menerus memproduksi mobil murah, tapi jangan mau pihak swasta yang hanya bisa mengambil keuntungan tersebut," cetus Sofyan.

Menurut dia, permasalahan pada produksi mobil LCGC bukan seberapa banyak produksinya tetapi harus ada penanganan yang jelas dari pemerintah pusat. Itu yang harus dibenahi, agar tidak memberikan dampak yang panjang. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.