Peruri Cetak 5,3 Miliar Bilyet Uang Tahun Ini

Perum Peruri memacu bisnis percetakan uang kertas yang selama ini menjadi sumber pendapatan terbesar dari perseroan. Tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan dapat mencetak uang sebanyak 5,3 miliar bilyet.

"Kami menerima pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI) sepanjang 2013 sebesar 5,3 miliar bilyet. Jumlah itu melampaui kapasitas produksi pabrik pencetakan uang sebanyak 5,1 miliar bilyet," ungkap Sekretaris Perusahaan Peruri, Slamet Haryono di acara Buka Puasa Bersama, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Target tersebut, lanjut dia, lebih tinggi dari realisasi pencetakan uang sampai dengan akhir Desember 2012 sebanyak hampir 4 miliar bilyet. Rendahnya realisasi percetakan pada tahun lalu dikarenakan tanda tangan kontrak dengan BI terlambat dilakukan karena baru teralisasi pada April. "Sehingga kerja kami cuma 8 bulan saja," terangnya.

Untuk menggenjot produksi tersebut, tambah Slamet, pihaknya bakal menambah jam kerja pegawai sehingga mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Dia mengaku, total pengiriman uang dari perseroan melebihi patokan target pada periode semester I-2013 sebanyak 3 miliar bilyet.

Produksi tersebut mengerek laba bersih Peruri di paruh waktu ini sekitar Rp 120 miliar-130 miliar. Sedangkan target pendapatan dan laba bersih di 2013 masing-masing sebesar Rp 2,2 triliun dan Rp 260 miliar.

Sementara akibat kontrak pencetakan uang yang telat di tahun lalu, Slamet mengaku keuntungan bersih perseroan hanya mencapai Rp 23 miliar dengan pendapatan Rp 1,7 triliun.

"Dari total pendapatan, kontribusi bisnis pencetakan uang paling besar sekitar 70% dan 15% dari pencetakan passpor. Sedangkan sisanya disumbang dari lini bisnis lain, seperti materai perangko, sertifkat tanah, pita cukai, dan dokumen imigrasi," pungkas dia.(Fik/Shd)