Sukses

KBank Gelontorkan Dana hingga Rp 92 Triliun untuk Investasi Ramah Lingkungan

Kasikorn Bank (KBank) bertekad mencapai net-zero emissions dalam operasionalnya dan mengalokasikan 100-200 miliar baht atau sekitar Rp 46 hingga 92 triliun untuk pembiayaan berkelanjutan pada 2030.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai pelopor produk perbankan hijau yang mendukung investasi ramah lingkungan, Kasikorn Bank (KBank) bertekad mencapai net-zero emissions dalam operasionalnya dan mengalokasikan 100-200 miliar baht atau sekitar Rp 46 hingga 92 triliun untuk pembiayaan berkelanjutan pada 2030. 

President of KBank, Pipit Aneaknithi mengungkapkan KBank juga terlibat aktif dalam pengembangan inisiatif untuk membantu nasabah bertransisi menuju net-zero economy.

“Ini memperkuat perannya sebagai pendorong utama pertumbuhan berkelanjutan regional,” kata Aneaknithi, dalam acara Media Trip KBank, Kamis (17/10/2024).

KBank terus bertransformasi menjadi Bank of Sustainability dengan menitikberatkan tiga solusi utama yaitu solusi hijau, pembiayaan hijau, dan layanan di luar perbankan.

Hingga saat ini, sebagai pemegang saham mayoritas PT Bank Maspion Indonesia Tbk KBank telah berhasil mendorong transformasi signifikan di Bank Maspion dengan fokus pada lima pilar, yang meliputi strategi, sumber daya manusia, proses, teknologi, dan branding. 

“KBank berkomitmen untuk terus mengawal transformasi Bank Maspion menjadi bank yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan bisnis yang dinamis dengan inovasi dan pengembangan,” jelas Pipit. 

Adapun strategi pertumbuhan regional KBank berfokus pada pasar MEA+3 (negara anggota ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan). Kawasan ini, yang memiliki potensi sumber daya manusia dan tenaga kerja yang besar, serta kelas menengah yang terus berkembang, menciptakan peluang besar bagi KBank untuk memanfaatkan keahliannya dalam teknologi dan sustainability.

2 dari 3 halaman

KBank Bakal Transformasi Bank Maspion Jadi Berstandar Internasional

Sebelumnya, Kasikorn Bank (KBank) pemilik saham mayoritas PT Bank Maspion Tbk (BMAS) menargetkan rencana transformasi untuk membuat Bank Maspion berstandar internasional.

President Director of Bank Maspion, Kasemsri Charoensiddhi menuturkan, kunci utama yang akan dilakukan pada Bank Maspion adalah meningkatkan keamanan siber. 

"Dalam hal keamanan siber, KBank memastikan standar Bank Maspion meningkat. Ini hal pokok yang kita lakukan,” kata Charoensiddhi dalam acara Media Trip Kbank, Kamis (17/10/2024).

Selain dari sisi teknologi, Charoensiddhi menyebut transformasi selanjutnya adalah mentransformasi Bank Maspion dari bank kecil menjadi bank besar agar bisa menjangkau sektor nasabah lain seperti pendanaan korporasi besar. 

Selain itu tranaformasi dilakukan dari segi manajemen risiko, sumber daya manusia, dan hal lain yang sangat dibutuhkan oleh Bank Maspion. 

"Dalam hal kapabilitas, kita akan berbagi hal-hal ini kepada Bank Maspion untuk melakukan transformasi menjadi bank berstandar internasional,” ujar dia. 

Adapun keuntungan KBank menjadi pemegang saham mayoritas dari Bank Maspion adalah basis nasabah dari Kbank yang cukup besar dan juga sering berinvestasi di luar Thailand. Tak banya itu, suntikan modal dari KBank juga mendorong Bank Maspion dapat berekspansi dengan menjangkau segmen-segmen yang belum pernah disentuh.

"KBank akan terus mendukung Bank Maspion untuk terus berkembang di Indonesia dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkasnya. 

 

3 dari 3 halaman

Kasikorn Bakal Genggam 67,5 Persen Saham Bank Maspion

Sebelumnya, Kasikorn Visional Financial Company Pte Ltd (KVF) akan mengambilalih saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS). Dengan pengambilalihan saham tersebut, KVF bersama induk usaha Kasikornbank Public Company Limited (KBank) akan memiliki 67,50 persen saham BMAS.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/7/2022), pengambilalihan saham Bank Maspion oleh KVF ini dengan gabungan dari akuisisi 1,33 miliar saham atau 30,01 persen dari sejumlah penjual dan pengambil bagian atas saham baru melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

KVF akan membeli 1,33 miliar saham BMAS atau 30,01 persen dari PT Alim Investindo sebesar 8,17 persen, PT Maspion sebesar 12,46 persen, PT Husin Investama sebesar 2,81 persen, PT Maspion Investindo sebesar 2,46 persen. Kemudian Alim Markus sebesar  1,22 persen, Alim Mulia Sastra sebesar 0,98 persen, Alim Prakasa sebesar 0,98 persen, Gunardi sebesar 0,44 persen dan Alim Puspita sebesar 0,49 persen.

Dengan akuisisi tersebut, KVF memiliki 30,01 persen, Kasikorn Public Company Limited sebesar 9,99 persen, PT Guna Investindo sebesar 5,87 persen, PT Alim Investindo sebesar 53,84 persen, dan masyarakat sebesar 0,29 persen.

 

 

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

  • KBank