Sukses

Harga Minyak Dunia Menjulang Tinggi Dampak Tipisnya Persediaan

Harga minyak dunia mulai merangkak naik kembali pada perdagangan kemarin. Kenaikan harga minyak ini dipengaruhi oleh optimisme pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan sejumlah belahan dunia lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia naik pada perdagangan Kamis karena stok minyak di Amerika Serikat (AS) turun menurut data minggu kedua Mei ini. Selain itu, penurunan harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh turunnya inflasi AS.

Mengutip CNBC, Jumat (17/5/2024), Energy Information Administration menginformasikan bahwa stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel pada minggu lalu. Turunya stok minyak mentah ini karena kilang-kilang penyulingan memproses lebih banyak sebagai tanda bahwa permintaan mungkin meningkat.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak Juni di level USD 79,23 per barel. ANgka ini naik 60 sen atau 0,76% dibanding perdagangan sebelumnya. Sampai saat ini, harga minyak mentah AS telah naik 10,58%.

Sedangkan harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan dunia untuk kontrak Juli dipatok USD 83,27 per barel, naik 52 sen, atau 0,63%. Sampai saat ini, benchmark harga minyak dunia ini telah meningkat sebesar 8%.

Untuk harga gas alam kontrak Juni dipatok di angka USD 2,49 per seribu kaki kubik, naik 3,27%. Sampai saat ini, harga gas sudah turun 0,76%.

Dengan sedikit penurunan inflasi pada bulan April, pelaku pasar memperkirakan kemungkinan lebih tinggi bahwa Bank Sentral AS akan menurunkan suku bunga pada bulan September.

Suku bunga yang lebih rendah membantu merangsang perekonomian yang dapat meningkatkan permintaan minyak mentah.

West Texas Intermediate dan Brent naik sedikit minggu ini, namun masing-masing turun 3% dan 5,2% di bulan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Kemarin

Harga minyak mentah AS naik pada hari Rabu setelah stok domestik turun lebih dari yang diperkirakan.

Di AS, persediaan minyak mentah komersial, tidak termasuk cadangan minyak bumi strategis, turun 2,5 juta barel pada minggu lalu, menurut data yang dirilis oleh Badan Informasi Energi (EIA).

Angka ini dibandingkan dengan penurunan sebesar 543.000 barel yang diperkirakan berdasarkan jajak pendapat para analis oleh Reuters.

Harga minyak turun di awal sesi setelah Badan Energi Internasional (IEA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan global sebesar 140.000 barel per hari menjadi 1,1 juta barel per hari karena melemahnya permintaan di negara-negara maju pada kuartal pertama.

Minyak AS dan Brent masing-masing turun 4% dan 5,82% untuk bulan ini.

3 dari 3 halaman

Berikut harga energi penutupan hari Rabu:

  • Kontrak West Texas Intermediate Juni: USD 78,63 per barel, naik 61 sen, atau 0,78%. Sampai saat ini, minyak mentah AS telah naik 9,7%.
  • Kontrak Brent Juli: USD 82,75 per barel, naik 37 sen, atau 0,45%. Sampai saat ini, benchmark global telah menguat 7,4%.
  • Kontrak RBOB Bensin bulan Juni: USD 2,50 per galon, naik 1,51%. Sampai saat ini, harga minyak mentah berjangka telah naik sekitar 19%.
  • Kontrak Gas Alam bulan Juni: USD 2,41 per seribu kaki kubik, naik 3,07%. Sampai saat ini, gas telah hilang sekitar 4%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini